Cara ini adalah cara Tuhan Allah subhanahu wa ta’ala mengetahui segala sesuatu secara langsung. Karena Allah subhanahu wa ta’ala menguasai ruang dan waktu, maka mengetahui segala sesuatu secara langsung adalah kuasa Allah subhanahu wa ta’ala.
Menghitung setiap sepuluh, kemudian ditambah lagi sepuluh
10 + 10 + 10 + … + h = 1.ert.fgh batu bata
Adalah cara manusia atau mahluk karena keterbatasan manusia dalam mengakses ruang / membaca ruang. Maka manusia mensiasati dengan mengakses berdasarkan kemampuannya yaitu tiap sepuluh unit. Jika untuk membaca / mengakses tiap 10 unit butuh waktu 1 detik, maka setidaknya untuk bisa memastikan jumlah bata 1.ert.fgh butuh waktu sekitar 1er.tfg,h (seratus ribu lebih) detik atau sekitar 27 jam atau lebih.
Dengan cara yang sama diatas kita bisa tahu, bahwa 2 × 3 = 6 tidaklah sama dengan 2 + 2 + 2 = 6. Akan tetapi 2 × 3 = 6, bisa disiasati dengan cara 2 + 2 + 2 = 6 karena keterbatan manusia dalam mengakses ruang maka butuh waktu untuk melakukannya.
Cara yang sama juga digunakan oleh manusia untuk menjelajah bumi, karena keterbasannya manusia menjelajah bumi ada yang berjalan kaki, berlari, naik kuda, sepeda motor, dan yang moderm memakai pesawat jet. Ini semua adalah cara manusia untuk mengakali keterbasannya dalam mengakses ruang. Sedang bagi Allah subhanahu wa ta’ala untuk mengetahui semua itu adalah langsung saat itu juga.
Bukti bahwa Allah subhanahu wa ta’ala adalah penguasa ruang adalah semua bilangan berapun itu pada hakikatnya berpangkat satu. Itu artinya yang ada disaat yang sama dengan mahluk yang menempati ruang adalah Allah subhanahu wa ta’ala. Karena itu Allah subhanahu wa ta’ala itu dekat dengan mahluknya lebih dekat dari urat nadi di lehernya. Dan Allah subhanahu wa ta’ala itu dekat dengan manusia apapun kondisi manusia saat ini. Jika saat ini manusia itu masih ingkar atau tidak mengakui keberadaan Allah subhanahu wa ta’ala, maka Allah tetap dekat dengannya. Hal ini juga berarti masih terbuka jalan bagi manusia itu untuk mengakui keberadaan Tuhan dan bertaubat. Pintu taubat hanya tertutup jika manusia itu nyawanya sudah sampai di tenggorokannya.
Bukti bahwa Allah subhanahu wa ta’ala itu ada adalah bahwa semua bilangan berapaun itu jika pangkat / statusnya nol (mati) maka hasilnya adalah satu. Hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala sajalah dikembalikan semua urusan. Dan Allah subhanahu wa ta’ala berkuasa atas segala sesuatu. Bagi Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan sesuatu cukup dengan kata “kun fa yakun” “jadi maka jadilah” dan jadilah langsung. Akan tetapi jika “kun fa yakun” ini ditemput dengan cara manusia dengan keterbatasan mengakses ruang dan terikat waktu, maka hal ini bisa butuh waktu jam, hari, bulan, tahun bahkan milyar tahun cahaya.
Dari sini kita bisa tahu asal muasal hubungan dari sistem operasi bilangan. Hal seperti ini tidak bisa kita pelajari hanya dengan matematika yang diajarkan hanya sebatas simbol-simbol.
Selanjutnya adalah perkalian dan pembagian bilangan khusus.
Perkalian dengan angka 1