Akal       : "Supaya yakin!"
Mas Kus    : "Jika "akal" itu tampak dan tidak gaib, tentu tidak mengenakkan."
Akal       : "Hahaha...!"
Mas Kus    : "Jika kita ditampakkan dengan kutu yang ada di kulit kita, keluar masuk melalui pori-pori. Kluget-kluget seperti ulat, dengan bulu-bulu yang menyeramkan dan gigi-gigi yang tajam."
Mas Kus    : "Apakah dengan itu kita masih bisa menyebut hidup ini indah, masihkah kita mengagumi pemandangan laut, gunung, hutan, safana?"
Mas Kus    : "Adanya batas jangkuan indera kita membuat hidup kita lebih enak dan nyaman. Jika ditampakan bakteri yang berterbangan di udara tentu kita akan sulit untuk pergi atau menikmati jalan-jalan di luar ruangan."
Akal       : "Iya juga sih."
Mas Kus    : "Jika tuhan itu tampak, kita tidak akan pernah bisa menikmati hidup ini."
Mas Kus    : "Dan "akal" itu tidak perlu terlihat oleh mata untuk "yakin" bahwa akal itu ada."
Akal       : "Jadi, tidak ada sesuatu apapun benda atau zat di dunia ini atau semesta ini yang dapat mewakili tuhan."
Akal       : "Tidak ada gambar atau perwujudan apapun yang dapat menggambarkan atau mengilustrasikan tuhan."