Mohon tunggu...
raden kuswanto
raden kuswanto Mohon Tunggu... Buruh - saya hanya seorang yang mencoba menggambar apa yang ada di kepala saya dengan huruf, kata dan kalimat

saya dilahirkan di sebuah pulau di timur indonesia. diberi nama raden kuswanto dibesarkan di ujung timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Balada: Menemani Akal Memilih Tuhan

27 Januari 2021   14:21 Diperbarui: 27 Januari 2021   14:22 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akal             : "Supaya yakin!"

Mas Kus       : "Jika "akal" itu tampak dan tidak gaib, tentu tidak mengenakkan."

Akal             : "Hahaha...!"

Mas Kus       : "Jika kita ditampakkan dengan kutu yang ada di kulit kita, keluar masuk melalui pori-pori. Kluget-kluget seperti ulat, dengan bulu-bulu yang menyeramkan dan gigi-gigi yang tajam."

Mas Kus       : "Apakah dengan itu kita masih bisa menyebut hidup ini indah, masihkah kita mengagumi pemandangan laut, gunung, hutan, safana?"

Mas Kus       : "Adanya batas jangkuan indera kita membuat hidup kita lebih enak dan nyaman. Jika ditampakan bakteri yang berterbangan di udara tentu kita akan sulit untuk pergi atau menikmati jalan-jalan di luar ruangan."

Akal             : "Iya juga sih."

Mas Kus       : "Jika tuhan itu tampak, kita tidak akan pernah bisa menikmati hidup ini."

Mas Kus       : "Dan "akal" itu tidak perlu terlihat oleh mata untuk "yakin" bahwa akal itu ada."

Akal             : "Jadi, tidak ada sesuatu apapun benda atau zat di dunia ini atau semesta ini yang dapat mewakili tuhan."

Akal             : "Tidak ada gambar atau perwujudan apapun yang dapat menggambarkan atau mengilustrasikan tuhan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun