Mohon tunggu...
raden kuswanto
raden kuswanto Mohon Tunggu... Buruh - saya hanya seorang yang mencoba menggambar apa yang ada di kepala saya dengan huruf, kata dan kalimat

saya dilahirkan di sebuah pulau di timur indonesia. diberi nama raden kuswanto dibesarkan di ujung timur pulau jawa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengenal Makna Angka 1 Sampai dengan 10

15 Desember 2020   00:17 Diperbarui: 26 April 2021   11:26 35546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(dua pangkat nol = satu, tiga pangkat nol = satu, empat pangkat nol = satu, n pangkat nol = satu)

Jika kita baca hukum pemangkatan dengan pangkat itu sama dengan status, kita anggap 2,3,4,N adalah mahluk Allah Subhanahu wa Ta'ala akan kita dapati sebagai berikut

"Semua mahluk yang status/pangkatnya dinyatakan mati maka Ia akan kembali ke Allah Subhanahu wa Ta'ala" ini adalah pembacaan yang sesuai dengan dunia nyata dimana ketika kita mendapati orang mati maka akan dikatakan kembali ke Allah.

Contoh 2

            9 ^(99)^0 = 1

(sembilang pangkat 99 pangkat nol = satu)

Dalam pembahasan sebelumnya 9 itu adalah manusia atau orang, sedangkan 99 misalkan pangkat tertinggi yang didapatkan orang tersebut, dan 0 adalah mati. Kita bisa membaca sebagai berikut

"Setinggi apapun pangkat yang diperoleh seseorang, akan tetapi jika sudah dinyatakan mati maka dikatakan/sama saja kembali ke Allah Subhanahu wa Ta'ala"

Tentu akan sangat aneh jika kita memaknai Nol itu dengan kosong atau tidak ada seperti "Orang yang pangkatnya tidak ada kembali ke Allah Subhanahu wa Ta'ala, orang yang statusnya tidak ada kembali ke Allah Subhanahu wa Ta'ala!" menurut yang saya rasakan aneh dan tidak masuk logika. Rumangsaku ngono, Aneh!

Maka dengan demikian angka sepuluh adalah fakta ataupun wujud dari firman ke Allah Subhanahu wa Ta'ala "Innalillahi wa innailahi rojiun".

Sampai sini saya berharap kamu sudah cukup mampu mencerna kalimat ini "Huwal awwalu wal akhiru". Lihat kembali gambar siklus itu.

Pengayaan dan Pendalaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun