Mohon tunggu...
deni wahyudi Bdeniw
deni wahyudi Bdeniw Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis pada instansi Pemerintah Kota Depok

Seorang penyendiri | Cita-cita badan kurus tapi hobi travelling dan makan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bdeniw: Perjalanan Seorang Bipolar Part 2

27 Januari 2025   02:55 Diperbarui: 27 Januari 2025   02:55 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan dari Bukit Sikunir (Foto Pribadi: Deni Wahyudi)

Tak lama setelah itu, lingkaran persahabatan mereka bertambah luas dengan hadirnya Hamna dan Amar. Hamna adalah teman sekelas Jaya yang pendiam dan cenderung tertutup. Namun, di balik sikapnya yang kalem, Hamna memiliki kemampuan berpikir kreatif yang luar biasa. Ide-idenya sering membantu Jaya dalam mengelola kegiatan Rohis.

Amar, di sisi lain, adalah kebalikan dari Hamna. Amar adalah penggemar otomotif, sering terlihat dengan tangan yang kotor oleh oli. Hobinya mengutak-atik motor sering kali menjadi bahan candaan di antara mereka.

"Amar, gue rasa kalau lo jadi mekanik motor, bisnis lo bakal rame. Semua orang bakal nyari lo," canda Deni suatu kali.

"Eh, jangan salah, Den. Gue juga bisa bikin motor lo jadi kece kalau lo mau," balas Amar sambil tertawa.

Hari-hari berlalu, dan persahabatan mereka semakin erat. Meski berasal dari latar belakang yang berbeda, mereka menemukan kenyamanan dalam keberagaman itu. Hingga suatu hari, Kiki mengusulkan ide untuk pergi ke pantai bersama.

"Kita udah lama banget nggak kumpul lengkap. Gimana kalau kita ke pantai akhir pekan ini? Gue tahu tempat bagus di daerah Sukabumi. Nggak terlalu rame, cocok buat kita ngobrol santai," kata Kiki.

Semua setuju. Ketika hari yang dinanti tiba, sampai di penginapan, sore jelang malam, mereka berkumpul di sebuah pantai yang sepi dengan pasir putih yang lembut. Di bawah langit senja yang mulai memerah, mereka duduk mengelilingi api unggun.

Kiki, seperti biasa, menjadi yang paling pertama berbicara. Dia bercerita tentang mimpinya kuliah di Jepang dan bagaimana dia ingin mempelajari teknologi untuk membantu masyarakat di Indonesia.

"Gue pengen banget ke Jepang, bukan cuma buat belajar, tapi juga buat lihat gimana mereka bisa maju tanpa kehilangan budaya lokal," katanya.

Jaya kemudian berbagi tentang mimpinya menjadi diplomat. "Gue pengen jadi jembatan antara Indonesia sama dunia luar. Turki itu tujuan gue, karena sejarahnya yang kaya dan posisinya yang unik antara dua benua."

Hamna, meski awalnya ragu, akhirnya mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan. "Gue sebenarnya punya penyakit kronis sejak kecil. Tapi gue nggak pernah cerita, karena nggak mau orang kasihan sama gue," ujarnya dengan suara bergetar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun