Ingat, olahraga kita di usia 30-an bukan lagi untuk tujuan kompetitif, tapi lebih ke arah mempertahankan kemampuan fisik agar tidak turun terlalu drastis.
2. Sekarang Waktunya Konsistensi
Konsistensi adalah kunci, termasuk dalam hal olahraga di usia 30-an.
Mempertahankan kebugaran adalah usaha jangka panjang. Kita tidak akan tiba-tiba jadi bugar hanya dengan main badminton 1 game.
Daripada melakukan olahraga secara sporadis, ada baiknya mulai dengan olahraga yang bisa dilakukan secara rutin. Beberapa yang bisa menjadi pilihan di antaranya, joging, jalan kaki, berenang, atau latihan beban.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization / WHO) merekomendasikan kita agar melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama kurang lebih 150 menit dalam seminggu.
Saran saya, bagi 150 menit ke dalam rutinitas 2-3 kali seminggu. Misalnya, latihan beban cukup dilakukan selama kurang lebih 50 menit dalam sehari, 3 kali dalam seminggu. Trik ini dilakukan untuk menyesuaikan juga dengan kesibukan harian.
3. Lakukan dengan Hati-Hati
Sesuai dengan penurunan kemampuan fisik kita, atau mungkin cedera yang pernah kita alami, lakukan olahraga dengan hati-hati.
Semakin berumur, resiko cedera kita semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dalam melakukan gerakan-gerakan olahraga.
Jangan paksakan otot dan sendi bekerja berlebihan. Jika kita merasakan sakit ditempat yang tidak seharusnya, maka bisa jadi itu adalah awal mula cedera.
Istirahatlah dulu jika mulai terasa tidak nyaman. Ingat, olahraga itu penting, tapi tahu kapan waktu untuk istirahat juga tidak kalah penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H