Beberapa hal yang jadi masalah utama adalah penurunan tingkat metabolisme dan penurunan fleksibilitas dan kontrakti otot. Dua hal tersebut membuat kita di usia 30 cukup sulit menyamai kemampuan fisik saat usia 20-an.
Lemak lebih mudah terbentuk di perut atau bagian tubuh lainnya. Otot dan sendi juga sekarang terasa lebih mudah sakit.
Ini belum termasuk adanya cedera yang sebenarnya sudah terjadi lama, namun baru terasa saat memasuki kepala tiga.
Para atlet profesinal pun umumnya mulai turun dari performa puncaknya saat memasuki usia 30-an.
Dengan kondisi demikian tentunya perlu ada penyesuaian dalam hal olahraga. Kemampuan fisik yang menurun dan kesibukan yang luar biasa tidak terarti kita boleh melupakan olahraga. Kita tetap harus bisa menjaga rutinitas olahraga sambil tetap menjalani hari.
Berdasarkan pengalaman pribadi, berikut beberapa tips olahraga untuk Kompasianer yang berusia sekitar 30-an.
1. Sesuaikan Intensitas
Bapak-bapak usia 30-an kadang tidak bisa mengukur kemampuannya sendiri. Merasa fisik masih prima, kemudian melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, atau kadang sampai berlebihan.
Padahal kemampuan fisik sudah jelas menurun. Ditambah lagi tubuh yang mulai terbiasa dengan sedetary lifestyle. Sudah pasti resiko penyakit kardiovaskuler akan meningkat.
Ini yang kadang tidak bapak-bapak sadari.
Oleh sebab itu, intensitas olahraga perlu dikendalikan. Jangan paksakan tubuh untuk mencapai performa yang melebihi batasnya.
Paling tidak atur hingga kadar "cukup", tidak terlalu santai, tapi tidak pula terlalu berlebihan.