Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ayo Tanggung Jawab, Saya Jadi Ingin Menjelajahi Misteri Perbatasan Juga

3 Maret 2024   10:38 Diperbarui: 3 Maret 2024   10:52 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Menjelajahi Misteri Perbatasan (dok. Denik)

Itulah kekuatan kata-kata. Senjata para penulis. Yang konon lebih dipercaya oleh Pram ketimbang senjata. Untuk kali ini, saya adalah korbannya. Terkena dan terbuai dibuatnya.

Bersama para penulis buku Menjelajahi Misteri Perbatasan (dok. Ulie hp)
Bersama para penulis buku Menjelajahi Misteri Perbatasan (dok. Ulie hp)
Bagaimana tidak? Kisah para penulis buku Menjelajahi Misteri Perbatasan membuat saya terpukau. Mereka begitu jelas dan dalamnya menggambarkan kondisi alam dan budaya masyarakat Dayak yang menghuni daerah Krayan.

Daerah yang selama sepekan mereka diami dalam acara Batu Ruyud Writing Camp (BRWC). Kak Agustina salah satu peserta BRWC menceritakan tentang wilayah Krayan yang berbatasan langsung dengan negara bagian Sarawak dan Sabah Malaysia. 

Lewat coretannya saya membayangkan seperti apa masyarakat Dayak yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Krayan. Manusia Sungai Krayan, demikian Matius Mardani menyebut mereka dalam coretannya.

Duh, sungguh menyenangkan bisa berada di tengah-tengah mereka manusia sungai Krayan. 

Saya bayangkan juga rasanya mengenakan busana adat Dayak berikut ornamennya seperti yang terekam dalam lensa kamera sang phographer Arbain Rambey. 

Sungguh indah dan memesona. Juga unik pastinya jika saya yang seorang gadis Jawa mengenakan busana adat suku Dayak. 

Meski hanya mendengar dari para penulis dan mentor BRWC. Juga membaca ceritanya dari buku yang mereka tulis, tapi kisah saya ini bak pucuk dicinta ulam pun tiba.

Saya tertarik dengan kisah mereka yang tinggal di daerah perbatasan. Saya juga tertarik dengan kebudayaan masyarakat suku Dayak. Lha, kok akhir pekan ini saya dipertemukan dengan mereka.

"Ayo tanggung jawab, karena saya jadi ingin menjelahi misteri perbatasan juga."

Dari sisi petualangan dan kuliner sudah jelas saya tergoda oleh bait puisi Herman Syahara. Oleh coretan kak Agustina dan kawan-kawan. Juga penuturan dari pak Yansen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun