Mohon tunggu...
Denies Novelia
Denies Novelia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Luka Menjadi Lentera

12 November 2024   08:17 Diperbarui: 12 November 2024   08:39 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Laras, kau telah melakukan hal yang paling berani hari ini. Kau menghubungi seseorang yang peduli padamu. Itu langkah besar."

  Malam itu, Oliva dan Laras berbicara panjang lebar, seperti dulu, saat mereka masih di SMA. Namun, kali ini, Oliva yang memberikan dukungan, menawarkan pemahaman, dan menjadi bahu untuk Laras bersandar. Setelah itu, Laras mulai berkonsultasi dengan Oliva secara berkala. Oliva membantu Laras menjalani perjalanan batinnya, membantunya memahami bahwa rasa takut dan ketidakpastian adalah bagian dari proses pertumbuhan. 

Perlahan-lahan, Laras belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya, memahami apa yang ia inginkan, dan mengambil langkah-langkah kecil menuju kebebasan. Waktu demi waktu persahabatan mereka pun semakin erat, seperti dulu. Bersama-sama, mereka belajar untuk menghadapi ketakutan, dan juga untuk saling menguatkan. Dengan dukungan dari Oliva, Laras mulai membangun kembali kepercayaan diri dan ketenangan dalam dirinya. 

Bagi Oliva, membantu Laras adalah pengalaman yang mengingatkannya bahwa setiap perjuangan, setiap luka, selalu membawa makna yang mendalam. Ia tersadar bahwa dalam hidup, tidak ada yang sia-sia, bahkan ketakutan dan kesedihan yang pernah ia alami ternyata membentuknya menjadi seseorang yang kuat, seseorang yang bisa memberikan kekuatan bagi orang lain.

  Di setiap sesi terapi dan pertemuan yang ia jalani, Oliva merasa seperti mengembalikan kebaikan yang pernah ia terima dari sahabat-sahabat, dari psikolog yang dulu menolongnya, dan dari perjalanan panjang yang pernah ia lewati. Oliva tahu, ini adalah panggilan hidupnya. Dan di setiap langkah yang ia ambil, ia semakin yakin bahwa dirinya tidak lagi dikendalikan oleh ketakutan. 

Kini, ia hidup dengan keberanian dan kehangatan, menjadi lentera bagi mereka yang masih berjuang di tengah kegelapan. Dalam hati, Oliva berbisik pada dirinya sendiri, "Ini adalah hidup yang kuinginkan. Dan aku tak akan pernah berhenti berjalan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun