Mohon tunggu...
Denies Novelia
Denies Novelia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Luka Menjadi Lentera

12 November 2024   08:17 Diperbarui: 12 November 2024   08:39 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  

  Perjalanan Oliva dalam mengatasi ketakutannya tidak selalu mudah. Ada kalanya ia merasa putus asa dan ingin menyerah. Namun, ia selalu berusaha untuk bangkit kembali. Ia menyadari bahwa kebahagiaan itu adalah pilihan. Ia bisa memilih untuk terus terjebak dalam ketakutan atau memilih untuk hidup bahagia. 

Setelah berhasil mengatasi ketakutannya, Oliva merasa terpanggil untuk membantu orang lain yang mengalami hal yang sama. Ia berkeinginan jika nanti Olivia lulus dari masa sekolahnya, dia ingin menjadi relawan di sebuah organisasi yang membantu korban bullying. Ia ingin berbagi pengalamannya dan memberikan dukungan kepada mereka yang sedang berjuang. Seiring berjalannya waktu, Oliva semakin kuat dan percaya diri. 

Pengalamannya dalam mengatasi ketakutan menjadikannya pribadi yang tangguh dan empati. Ia menyadari bahwa setiap orang memiliki perjuangannya masing-masing, dan bahwa berbagi cerita dapat menjadi kekuatan yang luar biasa. Ketika duduk di bangku kelas 12 SMA, Oliva mulai aktif berbagi kisahnya. Ia menulis blog tentang pengalamannya, berbicara di depan kelas tentang pentingnya kesehatan mental, dan bahkan menjadi pembicara tamu di beberapa acara sekolah. 

Pesan-pesannya menginspirasi banyak teman sebayanya untuk lebih terbuka tentang perasaan mereka dan mencari bantuan jika mereka membutuhkan. Oliva juga ikut mendirikan sebuah kelompok dukungan di sekolahnya, tempat para siswa bisa saling berbagi cerita dan pengalaman. Kelompok ini menjadi tempat yang aman bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka tanpa takut dihakimi.

 Setelah lulus SMA, Oliva melanjutkan studinya di bidang psikologi. Ia ingin mempelajari lebih dalam tentang kesehatan mental dan membantu lebih banyak orang. Selama kuliah Oliva punya teman yang sama sepertinya di masa lalu, Olivia merasa nyaman saat berteman dengannya. Sering berpergian bersama Olivia dan Nico teman yang punya nasib sama seperti Olivi, ia dan Nico aktif sebagai relawan di berbagai organisasi yang peduli terhadap anak-anak dan remaja.

  

  Beberapa tahun kemudian, Oliva membuka praktiknya sendiri sebagai seorang psikolog. Ia sangat senang dapat membantu orang lain mengatasi masalah mereka, terutama mereka yang pernah mengalami pengalaman traumatis seperti yang pernah dialaminya. 

Praktik Oliva semakin berkembang dari hari ke hari. Kliennya beragam, mulai dari anak-anak yang mengalami kesulitan di sekolah, remaja yang sedang mencari jati diri, hingga orang dewasa yang menghadapi masalah dalam hubungan atau pekerjaan. Melalui pendekatan yang hangat dan empati, Oliva berhasil membantu banyak orang untuk mengatasi trauma masa lalu dan membangun masa depan yang lebih baik. Nama Oliva semakin dikenal di kalangan psikolog dan masyarakat luas.

 Ia sering diundang sebagai pembicara dalam berbagai seminar dan konferensi tentang kesehatan mental. Melalui platform media sosial, Oliva juga aktif berbagi tips dan informasi tentang kesehatan mental. Banyak orang yang merasa terbantu dengan tulisan dan video yang dibuatnya. Oliva selalu berpesan "Ketakutan adalah hal yang manusiawi. 

Kita semua pernah mengalaminya. Namun, kita tidak perlu membiarkan ketakutan mengendalikan hidup kita. Dengan bantuan yang tepat, kita bisa mengatasi ketakutan dan hidup bahagia. Jangan pernah menyerah pada mimpi-mimpi Anda." Ia bangun semuanya dengan keberanian yang ada pada dirinya sendiri dengan dukungan orang yang selalu ada untuknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun