Motivasi dan kemampuan membaca karya sastra pun dapat mempengaruhi bukan hanya dari sikap dalam belajar tetapi hasil belajar siswa dari cara berpikir yang lebih terarah dalam bidang studi bahasa Indonesia.
Landasan Teori
Ada tiga konsep yang diuraikan dalam karya ilmiah ini, yaitu (1) hakikat motivasi, (2) hakikat kemampuan membaca sastra, dan (3) hakikat hasil belajar.
Hakikat Motivasi
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau tomove yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force).Â
Kata "motif" diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif menjadi kepentingan seseorang bergerak atau berubah mencapai suatu tujuan. Motif berasal dari dalam diri seseorang. Oleh sebab itu, motif adalah inti dari aktivitas seseorang untuk menjadi lebih aktif.Â
Steiner sebagaimana dikutip Hasibuan (2003:95) mengemukakan motif adalah "suatu pendorong dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau mengarah kepada sasaran akhir".
Winardi (2002:33) menjelaskan, motif kadang-kadang dinyatakan orang sebagai kebutuhan, keinginan, dorongan yang muncul dalam diri seseorang. Motif diarahkan ke arah tujuan-tujuan yang dapat muncul dalam kondisi sadar atau dalam kondisi di bawah sadar. Artinya, energi bergerak dengan adanya rangsangan sebagai sesuatu "perasaan".Â
Seseorang dapat mengetahui perubahan tersebut dengan melakukan aktivitas yang lebih aktif untuk tujuannya.Â
Motif-motif tersebut merupakan "mengapa" dari perilaku. Mereka muncul dan mempertahankan aktivitas, dan mendeterminasi arah umum perilaku seorang individu.Â
Sementara itu, motivasi berasal dari kata motif, dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.Â