"eh... Bude, ada apa??"
"kamu baru pulang ya Roe... tadi Ibu pergi cepat-cepat ke rumah sakit umum di bulan-bulan... Bapakmu??"
"Bapak kenapa Bude??"
"Bapakmu tertabrak truk tadi pagi... sudah begitu supirnya lari... jadi tidak ada yang mempertanggungjawabkan kecelakaan yang menimpa Bapakmu... syukurnya ada Pak Kadir yang langsung membawanya ke rumah sakit... ya setidaknya masih bisa tertolong sabar aja ya nduk.. Ibumu tadi bilang katanya kamu jaga rumah, jangan pergi kemana-mana, ini bude bawakan nasi untuk kamu... sudah ya bude pulang dulu" kata istri Pak Kumis yang tinggal di depan rumahku, seraya berlalu dari pintu...
"terima kasih Bude..."
***
"Roe... Ibu pinjam uangmu dulu yach... kasihan Bapakmu, Ibu ndak punya uang untuk mengobati Bapakmu... setidaknya uangmu itu bisa dipakai untuk merawat Bapakmu selama tiga hari di rumah sakit... Bapakmu belum boleh pulang, ia harus menginap di rumah sakit, karena kondisinya masih sangat parah... dua hari lagi Ibu akan mencari pinjaman... tapi sekarang Ibu pakai uangmu dulu ya..."
***
Tuhan apa yang harus ku lakukan... bagaimana mungkin bisa... aku harus lulus tahun ini... tapi disisi lain Bapakku membutuhkan pertolongan untuk biaya pengobatannya... tak mungkin aku menggadaikan kesempatan terakhir ini... aku malu... aku mau lulus tahun ini, tapi tanpa ujian, mana mungkin aku dapat lulus dari sekolah itu.
Aku ingin membantu Bapakku tapi uang itu untuk bayar iuranku... dan kurasa ibu tak akan mungkin mendapat pinjaman dari tetangga, karena mereka semua juga dalam keadaan sama seperti keluargaku... Tuhan apa yang harus ku pilih... Ayahku atau kelulusanku...?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H