disebelah utara ada sebuah computer menggunakan meja yang pendek disebelahnya ada kaca besar, dia atas computer terdapat  barbagai puisi, kamar izur tidak seperti kamar pada umumnya kebiasan kalau kamar itu identik dengan adanya ranjang dan Kasur yang embuk , namun izur tidak menggunakannya, hanya beralaskan karpet dan untuk tidur izur lebih menggunakan Kasur lantai, lalu setelah di gunakan kasurnya akan di lipat kembali ,
akupun mulai memunguti satu persatu buku yang geletak di sebelah computer, memasukinnya ke rak buku, kuambil sapu di pojokan kamar, akupun menggoyang-goyangkan sapu di lantai kamar menjadikan debu-debu itu hilang, ah selesai juga gumamku, aku lihat di hanger terlihat ada jacket izur tergantung akupun mendekati jacket itu, tanpa sadar aku bicara dengan jaket,Â
"hey izur walaupun aku baru kenal kamu beberapa hari, tpi aku sudah merasa nyaman dekatmu. Tidak butuh lama aku bisa melabuhkan hatiku, gak perlu banyak pertanyaa aku menerima cintamu", akupun mengambil jaketnya lalu aku peluk, cium masih tercium wangi parfum yang biasa izur gunakan,
"neng ayu makan dulu teriak mami membuyarkan lamunanku"
"iya mih", aku keluar kamar di dapur kudapati momi yang sedang sibuk menuangkan sayur ke piring,
"mih biar holy bantuin ?"
"gak usah, biar momi saja"
"gak apa2 mih, aku mengambil piring yang sudah terisi sayuran"
"eh, izur kemana mih ?" aku celengak cilinguk
"itu izur" kata mamih yang masih terbaring di kursi
"bangunin sana", kata momi