Mohon tunggu...
Dendi Pribadi Pratama
Dendi Pribadi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi/Mahasiswa

Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Saya adalah seorang pengamat politik dan penikmat produk pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ramalan 2025!? PPN dan BPJS Kesehatan Kelas 1 dan 2 Naik!?

12 Agustus 2024   09:45 Diperbarui: 12 Agustus 2024   11:23 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Kekhawatiran atas Kenaikan Biaya Hidup

Salah satu reaksi paling umum dari masyarakat terkait potensi kenaikan PPN adalah kekhawatiran terhadap meningkatnya biaya hidup. Masyarakat menengah ke bawah, yang sudah merasa tertekan oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok, khawatir bahwa kenaikan PPN akan semakin memperburuk kondisi mereka. Seorang warga Jakarta, Budi, menyatakan, "Harga kebutuhan pokok sudah tinggi, kalau PPN naik, kita makin susah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari."

2. Respon terhadap Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Masyarakat juga menunjukkan reaksi campuran terhadap kemungkinan kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Di satu sisi, ada kesadaran akan perlunya penyesuaian tarif untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Namun, di sisi lain, banyak yang merasa terbebani oleh kenaikan tersebut. Siti, seorang ibu rumah tangga di Bandung, mengungkapkan, "BPJS Kesehatan sangat penting untuk keluarga kami, tapi kalau iurannya naik, kami harus mengurangi pengeluaran lain. Ini tentu jadi beban tambahan."

3. Tuntutan Transparansi dan Keadilan

Sebagian masyarakat juga menuntut transparansi dan keadilan dalam kebijakan ini. Mereka ingin tahu bagaimana pemerintah akan menggunakan pendapatan tambahan dari kenaikan PPN dan iuran BPJS Kesehatan. "Kalau memang harus naik, kita sebagai masyarakat ingin tahu, apakah uang itu benar-benar dipakai untuk meningkatkan layanan kesehatan dan membangun infrastruktur yang bermanfaat bagi semua," ujar Ahmad, seorang pekerja di sektor informal.

4. Reaksi Kelompok Profesional dan Bisnis

Kelompok profesional dan pengusaha menanggapi dengan lebih kritis. Mereka khawatir kenaikan PPN bisa mengurangi daya saing bisnis lokal, terutama di tengah ketatnya persaingan global. Di sektor kesehatan, dokter dan tenaga medis menyatakan keprihatinan bahwa kenaikan iuran BPJS mungkin tidak serta merta meningkatkan kualitas layanan jika tidak disertai dengan reformasi yang lebih menyeluruh. "Kenaikan iuran harus dibarengi dengan perbaikan sistem manajemen BPJS, agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh peserta," kata dr. Arif, seorang dokter umum di Surabaya.

5. Harapan dan Saran Masyarakat

Meskipun ada kekhawatiran, banyak masyarakat yang tetap berharap bahwa pemerintah akan mengelola kebijakan ini dengan bijaksana. Mereka menyarankan adanya subsidi atau program kompensasi bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengurangi dampak negatif dari kenaikan ini. "Jika memang harus naik, semoga ada bantuan untuk yang kurang mampu, misalnya melalui subsidi atau bantuan langsung," usul Lina, seorang guru di Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun