Abstrak : Penyakit Jantung adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Faktor risiko seperti hipertensi,hiperkolesterolemia,obesitas,diabetes,dan gaya hidup yang tidak sehat berkontribusi pada peningkatan kasus penyakit jantung.Â
Artikel ini mengulas strategi pencegahan berbasis bukti,termasuk perubahan gaya hidup,pengelolaan factor risiko,dan pentingnya deteksi dini. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi beban penyakit jantung paa individu dan masyarakat.
Kata Kunci : Penyakit jantung,pencegahan,Kesehatan kardiovaskular,pola hidup sehat,deteksi dini.
Â
Hearth Disease Prevention
A Holistic Approach To Improving Cardiovascular Health
Abstract : Heart disease is the main cause of death throughout the world. Risk factors such as hypertension,hypercholesterolemia,obesity,diabetes and unhealthy lifestyles contribute to the increase in cases of heart disease. This article reviews evidence-based prevention strategis,including lifestyle changes,risk factor management,and the importence of early detection. This approach aims to reduce the burden of heart disease on individuals and society.
Keywords : Heart disease,prevention,cardiovascular health,healthy lifestyle,early detection.
Â
PENDAHULUAN
      Penyakit kardiovaskular,yang meliputi gangguan pada jantung dan pembuluh darah,merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),penyakit kardiovaskular bertanggung jawab atas sekitar 17,9 juta kematian setiap tahun,atau sekitar 32% dari total kematian global.Â
Kondisi ini tidak hanya membebani individu dan keluarga,tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap sistem kesehatan dan ekonomi negara.
      Di Indonesia,penyakit jantung juga cenderung meningkat sebagai penyebab kematian. Tahun 1975 kematian akibat penyakit jantung hanya 5,9%,tahun 1981 meningkat sampai dengan 9,1%,tahun 1886 melonjak menjadi 16%,dan tahun 1995 meningkat menjadi 19%.Â
Sensus nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa kematian karena penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit jantung coroner adalah sebesar 26,4% dan sampai saaat ini PJK juga merupakan penyebab utama kematian dini pada sekitar 40% dari sebab kematian laki-laki di usia menengah.
      Penyebab PJK secara pasti belum diketahui,meskipun demikian secara umum belum dikenal sebagai faktor yang berperan penting terhadap timbulnya PJK yang disebut sebagai faktor risiko PJK. Berdasarkan penelitian-penelitian epidemiologis prospektif,misalnya penelitian Framingham. Diketahui bahwa faktor risiko seseorang untuk menderita PJK ditentukan melalui interaksi dua atau lebih faktor risiko antara lain :
1 . Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan.
   a.Keturunan
   b.Umur,makin tua makin besar risikonya
   c.Jenis kelamin,pria mempunyai risiko lebih tinggi dari pada Wanita
2. Â Faktor risiko yang dapat dikendalikan.
   a.Dyslipidaemia
   b.Tekanan darah tinggi
   c.Merokok
   d.Penyakit diabetes mellitus
   e.Stres
   f.Kelebihan berat badan dan obesitas
      Di samping faktor-faktor risiko klasik tersebut,ada predicator baru yang juga ikut memegang peranan di dalam patogenesis penyakit kardiovaskuler. Ini meliputi infeksi kronik dari proses inflamasi seperti kelainan kronik rongga mulut dan gigi-geligi, Khususnya peradangan periodontal.
      Penelitian tentang faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung coroner sudah banyak dilakukan,baik di luar maupun di dalam negeri. Penelitian di dalam negeri,misalnya cara mengenal faktor risiko seperti yang ditemukakan Dede Kusmana (bagian kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) yaitu lewat skor Kardiovaskuler.
Dengan mengukur faktor risiko berdasarkan jenis kelamin,usia,tekanan darah,indeks masa tubuh,kebiasaan merokok,ada tidaknya diabetes serta tingkat aktivitas fisik,seseorang bisa mengetahui risiko terkena penyakit jantung koroner pada masyarakat.Â
Penelitian di luar negeri dalam kajian yang sama yang dilakukan oleh Framingham Heart Study Prediction Score Sheets dengan mengukur faktor risiko berdasarkan usia,kadar kolesterol darah (HDL and LDL cholesterol),tekanan dasah kebiasaan merokok dan adanya penyakit diabetes mellitus,juga untuk mengestimasi risiko penyakit jantung koroner pada laki-laki dan Wanita.
METODE PENELITIAN
      Penelitian dilakukan pada 500 responden usia 30 -- 60 tahun di kota besar selama 12 bulan. Metode yang digunakan meliputi survey pola hidup,analisis laboratorium (kolesterol,gula darah,tekanan darah),dan evaluasi aktivitas fisik. Penelitian ini juga menggunakan tinjauan literatur dari berbagai jurnal ilmiah,laporan WHO,dan studi epidemiologi yang membahas faktor risiko,pencegahan,dan pengelolaan penyakit jantung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
      Faktor-faktor yang dianalisis secara mendetail.
1.Faktor risiko jantung.
Faktor tidak dapat diubah:usia,jenis kelamin,dan riyawat keluarga.
Faktor yang dapat diubah:
Hipertensi:Menyebabkan tekanan berlebih pada jantung dan pembuluh darah.
Kolesterol tinggi:Akumulasi plak di pembuluh darah arteri meningkatkan risiko serangan jantun.
Gaya hidup tidak sehat:pola makan tinggi lemak,kurang olahraga,merokok,dan konsumsi alkohol.
2.Strategi pencegahan.
Pola makan sehat:diet mediterania dan DASH terbukti mmengurangi risiko penyakit jantung. Menghindari konsumsi lemak,gula berlebih,dan makanan olahan.
Aktivitas fisik:olahraga aerobik seperti berjalan cepat,bersepeda,atau berenang setidaknya 150 menit per minggu dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Manajemen stress.
Teknik seperti mediasi,yoga,dan konseling membantu mengurangi tekanan emosional yang berkontribusi pada penyakit jantung.
Berhenti merokok.
Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung hingga dua kali lipat. Upaya berhenti merokok harus menjadi prioritas dalam program kesehatan masyarakat.
3.Deteksi dini dan perawatan.
Pemeriksaan rutin untuk tekanan darah,kadar kolesterol,dan gula darah membantu mendeteksi faktor risiko sejak dini. Intervensi farmakologis seperti penggunaan statin dan antihipertensi direkomendasikan pada individu dengan risiko tinggi.
4.Dampak program kesehatan masyarakat.
Kampanye kesehatan jantung yang efektif,seperti Hari Jantung Sedunia,meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat. Penyediaan fasilitas olahraga dan makanan sehat di komunitas membantu mendukung perubahan gaya hidup.
Tabel 1.Profil Responden Berdasarkan Faktor Risiko
Faktor Risiko
Jumlah Responden
Hipertensi
35%
Kolesterol tinggi
40%
Diabetes
20%
Aktivitas fisik rendah
50%
Pola makan tidak sehat
60%
Merokok
30%
Temuan Utama:
1.Responden dengan lebih dari 2 faktor risiko memiliki risiko 3 kali lebih tinggi terkena penyakit jantung.
2.Aktivitas fisik rutin selama 150 menit/minggu menurunkan kadar kolesterol LDL hingga 18%.
3.Pola makan tinggi serat menurunkan tekanan darah rata-rata sebesar 12 mmHg.
KESIMPULAN
      Penyakit jantung adalah ancaman kesehatan utama yang dapat dicegah melalui pendekatan komprehensif. Perubahan gaya hidup, deteksi dini, dan pengelolaan faktor risiko adalah kunci untuk meningkatkan kesehatan jantung. Upaya bersama antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat diperlukan untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit jantung.Â
Pencegahan penyakit jantung membutuhkan pendekatan multidimensi, termasuk perubahan gaya hidup, edukasi kesehatan, dan deteksi dini. Intervensi berbasis masyarakat dapat meningkatkan kesadaran dan mencegah peningkatan prevalensi penyakit jantung.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI