c.Merokok
   d.Penyakit diabetes mellitus
   e.Stres
   f.Kelebihan berat badan dan obesitas
      Di samping faktor-faktor risiko klasik tersebut,ada predicator baru yang juga ikut memegang peranan di dalam patogenesis penyakit kardiovaskuler. Ini meliputi infeksi kronik dari proses inflamasi seperti kelainan kronik rongga mulut dan gigi-geligi, Khususnya peradangan periodontal.
      Penelitian tentang faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung coroner sudah banyak dilakukan,baik di luar maupun di dalam negeri. Penelitian di dalam negeri,misalnya cara mengenal faktor risiko seperti yang ditemukakan Dede Kusmana (bagian kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) yaitu lewat skor Kardiovaskuler.
Dengan mengukur faktor risiko berdasarkan jenis kelamin,usia,tekanan darah,indeks masa tubuh,kebiasaan merokok,ada tidaknya diabetes serta tingkat aktivitas fisik,seseorang bisa mengetahui risiko terkena penyakit jantung koroner pada masyarakat.Â
Penelitian di luar negeri dalam kajian yang sama yang dilakukan oleh Framingham Heart Study Prediction Score Sheets dengan mengukur faktor risiko berdasarkan usia,kadar kolesterol darah (HDL and LDL cholesterol),tekanan dasah kebiasaan merokok dan adanya penyakit diabetes mellitus,juga untuk mengestimasi risiko penyakit jantung koroner pada laki-laki dan Wanita.
METODE PENELITIAN
      Penelitian dilakukan pada 500 responden usia 30 -- 60 tahun di kota besar selama 12 bulan. Metode yang digunakan meliputi survey pola hidup,analisis laboratorium (kolesterol,gula darah,tekanan darah),dan evaluasi aktivitas fisik. Penelitian ini juga menggunakan tinjauan literatur dari berbagai jurnal ilmiah,laporan WHO,dan studi epidemiologi yang membahas faktor risiko,pencegahan,dan pengelolaan penyakit jantung.
HASIL DAN PEMBAHASAN