Mohon tunggu...
delikaputriasheria
delikaputriasheria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mempunyai Hobby Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Sektor Manufaktur Terhadap Perekonomian Jawa Barat

12 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 12 Januari 2025   19:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara, dan sektor industri memiliki peran yang sangat besar dalam pertumbuhannya. Di antara sektor industri, manufaktur merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Terutama pada Pulau Jawa, sebagai pusat kegiatan ekonomi Indonesia, dan menjadi kawasan utama bagi perkembangan sektor manufaktur. Salah satu provinsi yang menonjol dalam sektor ini adalah Jawa Barat. Provinsi ini memiliki berbagai kawasan industri besar seperti Cikarang, Karawang, dan Bekasi yang menjadi tempat beroperasinya perusahaan-perusahaan manufaktur, baik lokal maupun multinasional.

Seiring dengan pesatnya perkembangan sektor manufaktur di Jawa Barat, dampaknya terhadap perekonomian daerah semakin terasa. Tidak hanya berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, sektor manufaktur juga menjadi pendorong ekspor produk-produk Indonesia. Keberadaan sektor ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap PDB Jawa Barat, tetapi juga terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Selain itu, sektor manufaktur turut berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dengan standar upah yang lebih tinggi dan stabil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam dampak sektor manufaktur terhadap perekonomian Jawa Barat, serta mengidentifikasi kontribusinya terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, peningkatan daya beli masyarakat, dan standar upah minimum di daerah-daerah industri utama di Jawa Barat. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai pentingnya sektor manufaktur dalam mendukung perekonomian daerah.

Tujuan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak sektor manufaktur terhadap perekonomian Jawa Barat. Beberapa tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:

  • Menilai kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB Jawa Barat dan Indonesia.
  • Menganalisis peran sektor manufaktur dalam menciptakan lapangan kerja
  • Menilai pengaruh sektor manufaktur terhadap standar upah minimum di kawasan industri Jawa Barat.
  • Menganalisis dampak sektor industri manufaktur terhadap ekspor dan jumlah devisa negara

Fenomena yang Diangkat

Jawa Barat dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami pertumbuhan pesat di sektor manufaktur. Provinsi ini kini menjadi pusat industri terbesar di Indonesia, menarik banyak perusahaan untuk berinvestasi dan mendirikan pabrik di kawasan-kawasan industri seperti Cikarang, Karawang, dan Bekasi.

Pertumbuhan industri manufaktur yang signifikan di Jawa Barat memberikan dampak langsung pada perekonomian daerah. Kontribusi sektor industri terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Selain itu, sektor ini juga menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Jawa Barat.

Dampak positif dari pertumbuhan sektor manufaktur tidak hanya terbatas pada peningkatan ekonomi, namun juga berimbas pada kualitas hidup masyarakat. Dengan semakin banyaknya industri yang beroperasi, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan membuka peluang usaha baru.

Fenomena lainnya yang menarik adalah kenaikan standar upah minimum di kawasan industri Jawa Barat, terutama di kota Bekasi. Sebagai pusat kawasan industri besar seperti MM2100, Jababeka, dan EJIP, Bekasi memiliki daya tarik tersendiri bagi perusahaan manufaktur, baik domestik maupun internasional. Persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja terampil dan produktif mendorong kenaikan upah minimum, yang tentunya berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat dan daya beli mereka.

Tinjauan Pustaka

Sektor manufaktur memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara, baik sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja, maupun kontribusinya terhadap perdagangan internasional. Menurut Rodrik (2015), sektor manufaktur di negara berkembang seperti Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih berkualitas dibandingkan dengan sektor informal. Penelitian yang dilakukan oleh Jemila (2022) juga menunjukkan bahwa sektor manufaktur berperan dalam peningkatan standar upah dan kesejahteraan pekerja, serta mengurangi ketimpangan sosial di daerah-daerah industri.

Sektor manufaktur juga menjadi pendorong utama ekspor barang, yang berkontribusi besar terhadap devisa negara. BPS (2022) melaporkan bahwa produk-produk manufaktur asal Jawa Barat, seperti tekstil dan otomotif, memiliki posisi yang signifikan dalam ekspor Indonesia. Dalam hal ini, sektor manufaktur berperan tidak hanya dalam perekonomian lokal, tetapi juga dalam ekonomi nasional. Setiawan (2020) menekankan pentingnya keberlanjutan sektor manufaktur, dengan memastikan bahwa pertumbuhan sektor ini tidak hanya menguntungkan dalam jangka pendek, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk jangka panjang.

Namun, sektor manufaktur juga menghadapi tantangan, seperti ketergantungan pada bahan baku impor dan dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas industri. Oleh karena itu, penting untuk mengelola perkembangan sektor manufaktur secara berkelanjutan untuk memastikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian.

Metode yang Digunakan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber yang relevan, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), laporan tahunan perusahaan, dan data sektor manufaktur di Jawa Barat. Data yang dikumpulkan mencakup informasi mengenai kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB Jawa Barat, penyerapan tenaga kerja, jumlah ekspor barang-barang manufaktur, serta tingkat upah di kawasan industri.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode analisis deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai perkembangan sektor manufaktur di Jawa Barat dan dampaknya terhadap perekonomian. Analisis regresi digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel-variabel ekonomi, seperti investasi, penyerapan tenaga kerja, dan tingkat upah, dengan pertumbuhan ekonomi daerah.

Model yang Digunakan

Dalam penelitian ini, model ekonomi yang digunakan adalah model input-output, yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara sektor manufaktur dengan sektor-sektor lain dalam perekonomian Jawa Barat. Model input-output memungkinkan peneliti untuk melihat bagaimana perubahan dalam sektor manufaktur dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan, termasuk kontribusinya terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, dan ekspor barang.

Metode untuk Menjelaskan Data

Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif dan statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi sektor manufaktur di Jawa Barat, termasuk perkembangan kawasan industri, jumlah perusahaan yang beroperasi, serta kontribusinya terhadap PDB dan ekspor. Selanjutnya, data-data ini akan dianalisis menggunakan model input-output dan regresi untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel dan dampak sektor manufaktur terhadap perekonomian.

Analisis

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, sektor manufaktur di Jawa Barat memiliki dampak yang sangat besar terhadap perekonomian daerah. Menurut data BPS Kontribusi industri manufaktur terhadap PDB Jawa Barat terus meningkat, dengan sektor manufaktur memberikan rata-rata kontribusi sekitar 42,78 terhadap PDB Indonesia dalam kurun waktu 2018-2022. Peningkatan investasi di sektor ini, baik dari perusahaan domestik maupun multinasional, menunjukkan bahwa Jawa Barat menjadi pilihan utama untuk pengembangan industri manufaktur.

Alasan perusahaan tertarik untuk berinvestasi dan membangun perusahaannya di Jawa Barat karena  insfratuktur yang memadai seperti tol yang sudah baik, akses yang mudah ke pelabuhan, energi listrik yang memadai untuk kegiatan produkai pabrik, pemerintah Jawa Barat yang memberikan kemudahan terhadap investor seperti perizinan yang mudah dan cepat, lokasi yang  strategis yaitu berdekatan dengan Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis, SDM berkualitas tinggi, dan tenaga kerja dengan jumlah yang banyak dengan biaya yang relatif terjangkau.

Sektor manufaktur juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja, dengan kawasan industri di Cikarang, Karawang, dan Bekasi menjadi pusat lapangan kerja utama bagi masyarakat. Menurut BPS pada tahun 2022 Proporsi Tenaga Kerja pada sektor Industri Manufaktur adalah 14%.  Sektor ini pun tidak hanya menciptakan lapangan kerja di tingkat rendah, tetapi juga menyediakan peluang bagi tenaga kerja terampil dan profesional, seperti insinyur, teknisi, dan manajer. Hal ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur berperan dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih berkualitas.

Salah satu dampak positif lainnya yang dihasilkan oleh sektor manufaktur di Jawa Barat adalah kenaikan standar upah minimum di daerah ini. Sebagai pusat industri, Jawa Barat telah menyaksikan peningkatan standar upah minimum (UMR) secara signifikan. ada tahun 2024, 10 daerah dengan UMR tertinggi di Indonesia berada pada Jawa Barat, dan daerah dengan UMR tertinggi di Indonesia pada tahun 2024  adalah Kota bekasi dengan Rp.5.343.430, lalu diposisi kedua adalah Kota Karawang dan posisi ketiga Kabupaten Bekasi, bahkan UMR  di ketiga kota tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Ibu Kota DKI Jakarta. Hal ini tidak terlepas dari posisi Bekasi sebagai pusat kawasan industri besar, seperti MM2100, Jababeka, dan EJIP, dan masih banyak lagi kawasan industri manufaktur besar di Bekasi lainnya.

Persaingan dalam mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan terampil di kawasan industri ini mendorong kenaikan UMR di Bekasi. Upah yang lebih tinggi tentu membawa dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya beli pekerja. Selain itu, dengan adanya upah yang layak, pekerja dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan lebih baik, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Industri manufaktur di Jawa Barat juga turut berperan dalam meningkatkan daya saing daerah ini baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu indikator peningkatan daya saing adalah berkembangnya sektor ekspor barang-barang manufaktur dari Jawa Barat ke pasar internasional Insfratuktur yang baik seperti jalan tol, bandara dan pelabuhan sangat mendukung mobilisasi barang ke pasar internasional menjadi lebih mudah dan mendukung efisiensi logistik yang membuat sektor manufaktur dapat berkembang pesat dalam mengekspor barangnya. Produk manufaktur asal Jawa Barat, seperti Ekspor tekstil yang berada pada posisi ke-4 penyumbang devisa terbanyak di Indonesia, dan Industri otomotif yang berada pada posisi ke-6 dengan mengekspor kendaraan dan suku cadang dan barang konsumsi lainnya, menjadi bukti nyata bahwa perusahaan manufaktur berperan penting pada devisa negara setiap tahunnya. Di Indonesia pun dalam 6 tahun terakhir yaitu 2018 hingga 2023 eksport barang manufaktur mendominasi dengan score rata rata 44.72 pada World Development Indicator.

Pertumbuhan manufaktur serta meluasnya kawasan industri Jawa Barat tidak luput dari dampak negatif yang dimilikinya. Dampak negatif yang mudah terlihat berasal dari sisi lingkungan, Fenomena lingkungan dampak negatif dari industrialisasi yang dikaji oleh Wibowo Aryo (2023) mengatakan bahwa pembebasan lahan untuk membuka atau memperluas daerah industri merupakan dampak negatif dari perkembangan industrialisasi. Lahan resapan dihilangkan dan dibersihkan untuk membuka dan memperluas daerah industri sehingga apabila pada daerah tersebut sedang mengalami musim hujan dapat memunculkan potensi banjir yang merugikan warga setempat maupun aktivitas industri pada kawasan tersebut. Masih dalam kajian yang sama menyatakan bahwa belum tegasnya pemerintah terhadap Analisis Mengenai Dampak Linkungan (AMDAL) membuat banyak perusahaan yang abai terhadap limbah yang dihasilkan oleh kegiatan produksinya. Limbah yang tidak dikelola baik dapat berpengaruh negatif dan mencemari sumber daya alam sekitarnya. Dampak negatif lainnya timbul pada sisi kesehatan dimana ini merupakan dampak lanjutan dari dampak negatif lingkungan buruknya pengelolaan limbah. Pada penelitian Denny Ardianto (2012) mengatakan bahwa investigasi serta laporan mengatakan sebanyak 78 pekerja mengalami ISPA pada suatu pabrik di salah satu kawasan industri. Angka tersebut dipastikan meningkat mengingat pertahunnya terdapat peningkatan jumlah pabrik yang dibangun secara nasional menurut Direktori Industri Manufaktur Indonesia 2023.

Pola hidup masyarakat menjadi berubah pada daerah yang dijadikan kawasan industrialisasi, Pola hidup bekerja pada sektor agraris berubah dengan adanya perusahaan perusahaan manufaktur yang meluas sehingga tanah lahan kelola untuk pertanian dan perkebunan menjadi berkurang. Masyarakat sekitar juga jadi meninggalkan pekerjaan sektor agraris dikarenakan faktor kebutuhan serta lingkungan sudah tidak mendukung untuk tetap bekerja pada bidang agraris. Kecenderungan pekerjaan masyarakat menjadi pelaku pekerja di perusahaan manufaktur ataupun menjadi penyedia kebutuhan untuk pekerja maupun perusahaan. Beralihnya mata pencaharian maskyarakat daerah kawasan industri mendukung dan menaiknya taraf hidup merubah perilaku daya beli masyrakat menjadi konsumtif. Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Yunia Rahayuningsih (2017) mengumpulkan responden masyarakat daerah industri dengan hasil sebanyak 32% responden merasa menjadi lebih konsumtif dengan adanya kenaikan pemasukan yang diterima.

Tidak berdampak secara signifikan namun tetap perlu ada perhatian yaitu dari sisi kriminalitas. Banyaknya pendatang dari luar daerah dengan perbedaan latar belakang, kebutuhan, aturan asal, serta motivasi. Membuat memicunya konflik antar masyarakat asli dengan pendatang yang akan bekerja di perusahaan.

Kesimpulan

Sektor manufaktur memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian Jawa Barat. Kontribusinya terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja,devisa negara dan peningkatan standar upah menunjukkan dampak positif yang besar terhadap perekonomian daerah. Dengan berbagai kawasan industri yang berkembang pesat, seperti di Cikarang, Karawang, dan Bekasi, sektor manufaktur berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, serta meningkatkan daya beli masyarakat.

Namun, untuk memastikan keberlanjutan dampak positif sektor manufaktur, penting untuk mengelola tantangan yang ada, seperti ketergantungan pada bahan baku impor dan dampak lingkungan yang dihasilkan serta perubahan pola hidup secara sosial masyarakat daerah industri.

Daftar Pustaka

Rahmi, Jemila. (2022). DAMPAK UPAH MINIMUM TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA: STUDI KASUS INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA. Jakarta: Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Wibowo, Aryo. (2023). Analisis Dampak Kawasan Industri Terhadap Lingkungan Masyarakat di Kecamatan Gunungputri. BANDUNG: Universitas Islam Nusantara.

Ardianto, Denny. (2012). Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Pekerja Pabrik. Surabaya: Universitas Airlangga.

Rahayuningsih, Yunia. (2017). DAMPAK SOSIAL KEBERADAAN INDUSTRI TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN INDUSTRI CILEGON. Banten: Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Banten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun