Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

AC Milan dan Sepak Bola Modern di Era Big Data

29 Juni 2023   00:14 Diperbarui: 7 Juli 2023   09:45 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Cardinale, pembelian pemain AC Milan tidak lagi didasarkan pada nama besar atau reputasi. Karena cara seperti itu akan menguras keuangan klub. Nama besar selalu berkaitan dengan biaya transfer yang mahal.

Mesti dicari pemain-pemain yang murah dan tidak terdeteksi, tapi sebetulnya mempunyai performa meyakinkan. Semuanya itu memungkinkan bila pembelian pemain berdasarkan data statistik. Hal terakhir inilah yang menjadi menarik dari rencana Cardinale.

Baca juga: Jazan, Kota Di Arab Saudi Yang Dibangun Ketika Perang

Setidaknya ada dua hal yang menjadikan Cardinale yakin dengan visi baru nya ini. Pertama adalah karena sudah membuktikan bisa mempromosokan FC Tollouse ke divisi utama Ligue 1 Prancis dengan cara itu.

@acmilan twitter 
@acmilan twitter 

Adapun alasan kedua, Cardinale sudah melihat cara yang sama di Amerika. Pendekatan data dan statistik yang akurat dalam mengelola tim olahraga, sudah merevolusi olahraga Bisboll di Amerika.

Cardinale dikenal memiliki kedekatan khusus dengan Billy Beane. Seorang pelatih tim Bisboll yang berhasil mengangkat timnya menjadi juara, Oakland Atheltics, meski dengan dana terbatas. Beane sukses karena menyusun kerangka tim berdasarkan data dan statistik pemain.

Baca juga: Batu-Batu Berdiri Di Arab Saudi Bagian Selatan 

Kesuksesan Beane dalam merevolusi dunia Bisbol Amerika ini sempat diangkat Hollywood ke dalam film berjudul "Moneyball." Aktor kawakan Brad Pitt berperan menjadi pemeran utama dalam film yang direlease tahun 2011.

Berkaitan penting nya data dan statistik untuk dalam mengelola tim olahraga, juga sempat disinggung dalam Drama Korea "Hot Stove League." Cerita tentang Baek Seung-Soo yang berhasil mengangkat tim Bisball di Korea karena kejeliannya melihat data dan statistik pemain.

Diluar segala kontroversi Garry Cardinale dalam mengelola AC Milan, sekarang ini sadar tidak sadar kita memang sudah memasuki era Sepakbola modern yang sama sekali baru. Sepakbola di era Big Data.  

Baca juga: Arab Saudi Dan Kebutuhan Kaca Mata Anti Ultra Violet 

Adanya banya hal baru dalam Sepakbola modern di era Big Data. Seperti dalam analisa dan permainan Sepakbola.

Beberapa tahun lalu, para penggemar Bola masih bisa membaca analisa-analisa Sepakbola dari para kolumnis yang  bergelut dengan dunia sosial budaya. Karenanya analisa Sepakbola pun selalu berkaitan dunia sosial budaya masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun