c) Kegiatan Pengendalian (Control Activities)
Kegiatan pengendalian (Control Activities) adalah tindakan yang ditetapkan melalui kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan arahan manajemen untuk mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan dilakukan. Kegiatan pengendalian (Control Activities) dilakukan di semua tingkat entitas, pada berbagai tahap dalam proses bisnis, dan pada lingkup teknologi. Kegiatan pengendalian (Control Activities) bersifat preventif atau detektif dan dapat mencakup berbagai kegiatan manual maupun otomatis, seperti otorisasi dan persetujuan, verifikasi, rekonsiliasi, dan ulasan kinerja bisnis.
d) Informasi dan Komunikasi (information and communication)
Informasi diperlukan entitas untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalianinternal untuk mendukung pencapaian tujuannya. Manajemen menggunakan informasi yang relevan untuk mendukung berfungsinya komponen lain dari pengendalian internal. Komunikasi adalah bersifat terus-menerus yang menyediakan, berbagi, dan memperoleh informasi yang diperlukan. Komunikasi internal adalah sarana untuk menyebarkan informasi ke seluruh organisasi. Hal ini memungkinkan personil atau karyawan menerima pesan yang jelas dari manajer senior yang mengontrol tanggung jawab. Komunikasi eksternal adalah dua kali lipat dari komunikasi internal: menyediakan informasi kepada pihak eksternal dalam menanggapi kebutuhan dan harapan pihak eksternal.
e) Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities)
Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities) adalah evaluasi berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau beberapa kombinasi dari keduanya yang digunakan untuk memastikan apakah masing-masing dari lima komponen pengendalian internal, ada dan berfungsi. Evaluasi berkelanjutan, dibangun dalam proses bisnis pada tingkat yang berbeda dari entitas, memberikan informasi yang tepat waktu. Sedangkan evaluasi terpisah, dilakukan secara periodik, akan bervariasi dalam lingkup dan frekuensi tergantung pada penilaian risiko, efektivitas evaluasi yang berkelanjutan, dan pertimbangan manajemen lainnya. Temuan akan dievaluasi terhadap kriteria yang ditetapkan oleh regulator, kriteria yang diakui badan penetapan standar atau manajemen dan dewan direksi, dan kekurangan dikomunikasikan kepada manajemen dan dewan direksi yang sesuai.
Contoh Implementasi : PT POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BONE
Saya ingin menyoroti implementasi pengendalian internal yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh  Adriani & Idrus (2024) dengan judul  Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Pada Pt Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone, menunjukkan hasil bahwa prosedur penerimaan kas pada PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone cukup baik, terlihat dari setiap transaksi yang segera dibukukan, dan kas yang diterima setiap hari langsung disetor ke bank pemerintah yang ditunjuk.
PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone dalam operasional perusahaan menerapkan sistem pengendalian intern kas perusahaan untuk menjaga pengelolaan kas dan terbatas dari penyelewengan atau penyalahgunaan. Sistem pengendalian intern kas diterapkan dengan beberapa prosedur yaitu dari pengajuan permintaan perbuatan setoran ke bank perusahaan oleh bank sampai dengan melakukan posting transaksi keuangan transaksi pembayaran.
Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa upaya pengendalian intern kas telah dilakukan cukup layak dan memadai. Hal tersebut dibuktikan dari adanya kegiatan-kegiatan dalam usaha menggunakan kas yang didukung dengan adanya laporan-laporan dan dokumen-dokumen petunjuk lainnya, seperti :
- Adanya struktur organisasi yang baik yang menggambarkan pemisahan wewenang, fungsi serta tugas secara jelas sehingga menciptakan pelaksanaan tugas secara efektif dan efesien.
- Adanya sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang cukup layak dan memadai untuk mengelola kantor pos tersebut. Dengan didukung oleh laporan-laporan penerimaan kas yang lengkap dan didistribusikan kepada bagian-bagian yang berwenang dalam usaha pelaksanaan evaluasi dan tindakan koreksi.
- Adanya kualitas karyawan yang cukup berkualitas. Hal ini dapat terlihat dari penerimaaan calon pegawai melalui seleksi penerimaan pegawai yang baik dilanjutkan dengan penelitian dan pelatihan yang dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone.
- Pemeriksaan internal yang independen, dalam melakukan tugasnya satuan pengawasan internal tidak dipengaruhi oleh pihak-pihak yang tidak berwenang sehingga dapat menghasilkan pendapatan dan saran yang baik untuk tujuan perusahaan.
Prosedur pengendalian intern kas yang ada pada PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone cukup memadai, karena pelaksanaan prosedur itu sendiri berdasarkan buku pedoman yang dibuat oleh PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone tentang peraturan dinas yaitu pengelolaan kas di kantor PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Bone dilaksanakan oleh bendahara yang dilakukan setiap hari kerja berdasarkan penerimaan kas yang terjadi.