Mohon tunggu...
dela emka
dela emka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masih dalam proses belajar dan menjadikan semua peristiwa sebagai pembelajaran hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hidayah di Balik Duka

13 Oktober 2024   13:50 Diperbarui: 13 Oktober 2024   14:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/ukhtisa

Mereka mengangguk bersamaan. Mereka menyadari bahwa selama di pesantren, mereka telah banyak berubah. Mereka menjadi lebih mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab.

Kegiatan roan tidak hanya melatih fisik, tetapi juga melatih kerjasama dan kekompakan antar santri. Mereka belajar untuk saling membantu dan menghargai satu sama lain. Melalui roan, mereka juga diajarkan tentang pentingnya kebersihan dan keindahan lingkungan.

Dina yang hanya membatin,dengan kesal kenapa harus ada kegiatan yang bikin ,kotor,lama cape lagi semakin membuatnya tak betah di pesantren.

Saat matahari mulai meninggi, mereka kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat sejenak sebelum memulai kegiatan belajar. Meski lelah, mereka merasa bahagia karena telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi pondok pesantren.

Adzan Maghrib berkumandang, menandai berakhirnya hari yang panjang di pesantren. Cahaya matahari mulai meredup, meninggalkan langit dengan gradasi warna jingga dan ungu. Para santri berbondong-bondong menuju masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Setelah sholat, mereka keluar dari masjid dengan wajah berseri-seri. Udara sejuk malam menyambut mereka. Bau tanah basah setelah hujan kemarin menambah kesejukan suasana. Mereka berjalan beriringan, sambil bercanda dan bergurau. Suasana kekeluargaan begitu terasa di antara mereka.

"Capek juga ya, hari ini ngajinya," ujar Diana, sambil mengucek matanya.

"Iya, tapi seru. Banyak ilmu baru yang aku dapat," timpal Santi

"Eh, kalian sudah tahu belum? Besok waktunya kita sambangan pertama sebagai santri baru loo ," kata Nara dengan semangat.

"Wah, serius?aaa  ga sabarnya buat  besok " sorak teman-temannya senang.

Mereka pun berbincang-bincang sambil berjalan menuju kamar masing-masing. Sesampainya di kamar, mereka segera mengambil wudhu dan bersiap untuk makan malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun