Dengan kacamata kajian budaya kita bisa mempertanyakann, misalnya, bagaimana proses, praktik, dan artikulasi yang terkait dengan ekstraktivisme menghasilkan subjektivitas dan strategi pemikiran tertentu dan memosisikan politik?Â
Dengan latar belakang tersebut, cukup mengejutkan kiranya ketika ekstraktivisme belum mendapat perhatian khusus dalam kajian budaya, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Dalam banyak tulisan ilmiah dan debat publik umum, perluasan industri ekstraktif terus dibahas terutama dari perspektif ekonomi, lingkungan dan pembangunan.Â
Sebaliknya, kajian budaya untuk mempelajari ekstraksi dan ekstraktivisme akan memerlukan, misalnya, pemeriksaan (melalui konteks yang berbeda dan kasus khusus) konsekuensi sosial dan budaya ekstraktivisme, makna, implikasi, pengaruh, resistensi dan praktik sehari-hari, dan bagaimana mereka bersinggungan dengan lalu lintas globalisasi neoliberal dan eksploitasi intensif saat ini.
Masih menurut Junka-Aiko & Cortes-Severino (2017: 178), dengan membawa masuk kajian budaya ke dalam persoalan industri ekstraktif dan ekstraktivisme, setidaknya akan memperluas ruang lingkup dan jangkauan metode serta kerangka kerja analitis di mana ekstraktivisme dan konsekuensinya dapat ditelaah, diuraikan dan didiskusikan.Â
Kita bisa bertanya secara kritis, dapatkah kajian budaya sebagai proyek politik membantu kita memahami pertaruhan epistemologis, ontologis, dan politik dari momen ekstraktif, dan membayangkan masa depan alternatif?Â
Jika ekstraktivisme dipahami sebagai paradigma eksploitasi dan bukan mengacu pada serangkaian industri tertentu yang terbatas, apa artinya dalam konteks yang berbeda, dan melalui situs apa ia dapat dipelajari dan diperiksa?Â
Bagaimana ekstraktivisme kontemporer dialami, dihayati dan dilawan secara transnasional dan di lokasi tertentu, melalui praktik kehidupan sehari-hari, melalui produksi budaya dan sosial, mempengaruhi dan melalui protes langsung dan perjuangan politik?Â
Dengan cara apa ekstraktivisme dan perlawanan terhadapnya tercermin dalam budaya populer dan seni? Seperti apa model kajian budaya untuk membahas momen ekstraktif dalam politik dunia?
Pertanyaan-pertanyaan kritis tersebut menegaskan bahwa cakupan penelitian dengan menggunakan perspektif kajian budaya terhadap industri ekstraktif dan ekstraktivisme sangatlah luas.Â
Dari aspek pembentukan istilah dan makna serta penyebarluasannya di kalangan akademisi dan masyarakat, kita bisa menelusuri bagaimana karakteristik wacana ekstraktivisme dan praktik industri ekstraktif di mapankan dalam bermacam media hingga bisa mempengaruhi kebijakan negara, pola pikir dan tindakan masyarakat, serta memunculkan resistensi.Â