Keith Basso: Lanskap dan Bahasa
Karya etnografi Basso, Wisdom Sits in Places: Landscape and Language among the Western Apache (1996) mengeksplorasi "pembuatan-nama-tempat" sebagai aktivitas linguistik dan kultural. Basso memaparkan bahwa nama-nama tempat digunakan dalam percakapan sehari-hari suku Indian Apache.
Suku Indian Apache Barat sangat deksriptif dalam menggunakan bahasa dan nama tempat, seperti “Ke-putih-an Menyebar Turun ke Air”, “Dia (perempuan) Menggendong Saudaranya (laki-laki) di Punggungnya”, dan “Bayangan Kotoran”. Cara tersebut semakin memperkuat nilai-nilai kultural Apache.
Sebagai contoh, penutur Apache Barat menekankan nama-nama tempat tersebut dalam percakapan untuk menyinggung secara tidak langsung dongeng-dongeng yang dianggap penting dari sejarah masa kini atau lampau yang berkaitan dengan dilema yang dihadapi oleh penutur.
Tindakan yang dinamai “berbicara dengan nama-nama” ini merupakan rutinitas verbal yang “memungkinkan mereka yang terikat di dalamnya untuk menyampaikan klaim kepatutan moral mereka, tentang aspek-aspek hubungan sosial dengan orang lain dan tentang cara partikular untuk mendatangi lanskap lokal yang diakui guna menghasilkan bentuk menguntungkan dari kesadaran-diri.
Dengan demikian, lingkungan fisik dipilih melalui bahasa untuk mempererat relasi sosial dan memperkuat gagasan Apache Barat tentang kearifan dan moralitas.
Marjorie Harness Goodwin: Perbincangan sebagai Organisasi Sosial
Goodwin dalam bukunya He-Said-She-Said: Talk As Social Organization Among Black Children (1990) memfokuskan kajian pada kehidupan ke-tetangga-an yang ditandai usia-campuran dan kawin-campuran di sebuah wilayah di Philadelpia, AS.
Dengan menganalisis “aktivitas-aktivitas yang dalam situasi tertentu” seperti argumen, dongeng, dan gosip, Goodwin menunjukkan bahwa hubungan dan nilai anak-anak direfleksikan di dalam dan dibentuk oleh percakapan mereka.
Anak laki-laki dan perempuan tidak menggunakan bahasa dalam dua cara yang sepenuhnya berbeda, tetapi berinteraksi dalam kelompok jenis kelamin-sama dan jenis kelamin-campuran dengan menggunakan rangkaian tindakan linguistik yang kompleks dan saling melintasi.