Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pengetahuan Ekologis Tradisional: Konsep Strategis, Masalah, dan Tantangan

8 Februari 2022   14:52 Diperbarui: 19 Februari 2022   13:54 2197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun demikian, menurut saya, karena PET memiliki keterkaitan erat dengan aspek lokalitas, aspek kultural juga perlu mendapatkan penekanan. 

Misalnya, bagaimana dongeng Rara Anteng dan Jaka Seger di masyarakat Tengger dikatikan dengan usaha manusia membangun relasi harmonis dengan kekuatan supranatural dan alam semesta. Tentu saja, hal itu tidak bisa semata-meata menggunakan analisis empiris, tetapi juga membutuhkan analisis mitos yang bersifat kontekstual.

Hasil observasi faktual, lebih jauh lagi, bisa dimanfaatkan sebagai data strategis yang bisa dimanfaatkan oleh birokrat yang mengelola sumberdaya. 

Dengan memiliki data-data terkait tumbuhan, hewan, lahan pertanian, lahan perbukitan, serta bagaimana manusia di sebuah kawasan membentuk pengetahuan dan kebajikan dalam mengelola alam, birokrat tidak bisa semaunya sendiri untuk menggunakan sumberdaya alam secara rakus tanpa mengindahkan potensi dan permasalahan yang bisa berkembang. 

Termasuk memberikan informasi kepada perusahaan yang akan mengelola sebuah kawasan terkait hewan dan tumbuhan apa yang dilindungi. Di negara-negara maju, laporan tentang kondisi ekologis sebuah kawasan akan menjadi rujukan penting untuk para pemodal. 

Meskipun demikian, masih banyak pula perusahaan dari negara-negara maju yang merusak ekosistem komunitas-komunitas etnis dan ruang hidup mereka di kawasan hutan. Selain itu, komunitas pribumi bisa memanfaatkan ketersediaan hasil observasi faktual untuk bernegosiasi kepada pemerintah atau kekuatan yang lebih besar tentang peran penting komunitas dan PET mereka dalam keberlanjutan lingkungan hidup.

Kedua, terdapat sistem manajemen sumberdaya, yakni yang menggunakan pengetahuan lingkungan lokal dan juga memasukkan rangkaian tepat tindakan, alat, dan teknik. Praktik ekologis tersebut mensyaratkan pemahaman akan proses ekologis, seperti hubungan fungsional di antara spesies utama dan pemahaman terhadap pewarisan hutan. 

Selain itu, telaah sistem manajemen ini juga bermanfaat untuk bagaimana strategi untuk menjamin keberlanjutan sumber daya alam lokal seperti pengelolaan hama, konservasi sumberdaya alam, ragam pola tanam, dan metode untuk mengestimasi kondisi sumberdaya.

Bermacam pengetahuan tentang masa rotasi tanam, pengendalian kebakaran hutan, pola pengumpulan penyu di pesisir pantai, pola tanam pohon di hutan, dan yang lain, sudah banyak dikaji guna mendapatkan perspektif, metode, dan mekanisme untuk mengelola lingkungan alam secara berkelanjutan. 

Hal ini menegaskan bahwa ketika penggunaan PES menjadi pilihan utama untuk mengendalikan permasalahan kerusakan hutan dan masalah lingkungan lainnya, PET masih dianggap penting karena yang saintifik belum tentu bisa secara menyeluruh menyelesaikan masalah krisis lingkungan, terutama yang berlangsung di kawasan lokal. Masyarakat adatlah yang mengetahui bagaimana memperlakukan lingkungan alam mereka. 

Meskipun demikian, kita juga melihat realitas bahwa saat ini pengetahuan lokal dalam pengelolaan sumberdaya dan kawasan semakin berkurang karena semakin massifnya penerapan pertanian komersial, pertambangan yang merusak, perkebunan yang menghilangkan keragaman hayati, dan masalah-masalah lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun