---
"Sret.. Sret.. Sret.." Suara kuku diadu dengan kulit, terdengar teratur di dalam sel sempit itu. Diselingi suara Galuh bergumam kecil,
"Mati. Mati. Mati."
Galuh duduk di pinggir tempat tidurnya, menatap lurus ke depan, menghadap tembok putih kusam. Kemeja tahanan yang dia kenakan terbuka hingga sebatas perut. Sebelah tangannya menempel di dada bagian kiri, tepat di tempat dia dapat merasakan jantungnya berdetak teratur.
"Mati. Mati. Mati."
Sambil bergumam dia terus mengorek kulitnya dengan kuku.
"Mati."
###
Jakarta, 30 Juni 2011.
please visit: http://insideedee.wordpress.com
this kompasiana page is barely updated. :)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!