Mohon tunggu...
Dedy Brian Ericson
Dedy Brian Ericson Mohon Tunggu... Auditor - Aviation Security Inspector at DGCA Indonesia

Aviation Security Inspector at Indonesia Ministry of Transportation (DGCA Indonesia) | Expert in Quality Control, Safety Management System; Security Audit, and Planning Management - Aviation Security Inspector at DGCA Indonesia (2018-Now) - Aircraft Maintenance Planner at PT GMF Aeroasia, Tbk (2016-2018) - Bachelor of Electrical Engineering at Diponegoro University - Master's Program in Aerospace Engineering at Intitut Teknologi Bandung - Advanced Master Safety Management in Aviation at École Nationale de l'Aviation Civile (ENAC)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Identifikasi Risiko Keamanan Penerbangan dengan Bow Tie Analysis

5 November 2024   14:43 Diperbarui: 5 November 2024   15:04 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BowTieXp
BowTieXp

Setelah identifikasi risiko menggunakan BTA. Tahapan selanjutnya adalah penilaian risiko. Sebagai contoh BTA diatas, Quality Control menetapkan pada kasus teroris meledakkan bom tingkat resiko yaitu 5C (tinggi). Dengan menggunakan preventive barrier, maka tingkat risiko dapat dikurangi probability nya, sehingga didapatkan risiko menjadi 5D (menengah). Selanjutnya, dengan corrective barrier, menurunkan tingkat severity sehingga risiko menjadi 4D (rendah).

Risk Matrix Keamanan Penerbangan
Risk Matrix Keamanan Penerbangan

Sebagai penutup, BTA menawarkan pendekatan yang komprehensif dan visual untuk memahami, mengelola, dan mengkomunikasikan risiko, khususnya risiko keamanan penerbangan. Metode ini bisa menjadi salah satu pilihan bagi organisasi untuk mengelola risikonya, sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil langkah proaktif dalam menjaga keamanan penerbangan dan keberlanjutan operasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun