Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah TOP di Pulau Nias (Bagian 11)

31 Oktober 2020   10:51 Diperbarui: 31 Oktober 2020   11:11 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil penjualan dan iuran yang terkumpul kami gunakan untuk mendanai kegiatan rekoleksi tahunan, yang diadakan dua kali dalam setahun. Dana itu juga kami gunakan jika ada teman yang sedang sakit atau kemalangan. Jadi, selain belajar bagaimana menjadi misdinar yang baik, mereka juga belajar untuk berorganisasi dan memupuk kepedulian kepada sesamanya.

Itu tadi cerita tentang PPA. Untuk kelompok Legio Junior beda lagi. Saya mengunjungi mereka dua kali sebulan yaitu hari Jumat ke-2 dan ke-4. Dalam kelompok ini saya dipercaya untuk memberikan alukusio atau renungan singkat. Mereka juga ditemani oleh Legioner senior yang sekali waktu bisa menggantikan saya jika saya tidak hadir.

Tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk mereka. Selain memberikan alukusio, saya juga memotivasi mereka agar tetap bersemangat dalam mengikuti kelompok devosi tersebut. Selama saya mendampingi mereka, ada beberapa kegiatan yang mereka lakukan, yaitu melakukan doa Rosario sekali seminggu di rumah-rumah para Legioner, mengunjungi umat stasi yang sedang sakit atau yang kemalangan dan mengadakan rekoleksi yang dilakukan bersama dengan Legioner Senior. Kegiatan mereka itu mendapat dukungan dari pihak stasi.

Refleksi Pribadi

Saya sangat bersyukur bisa mendapat tugas untuk mendampingi kedua kelompok tersebut. Meskipun mereka masih tergolong ke dalam anak-anak, tetapi belajar dan berdinamika bersama mereka cukup mendewasakan saya dalam menjalani kegiatan pastoral di sana.

Dari mereka saya belajar untuk bersabar dan lebih mengerti rasa anak-anak dengan segala kepolosannya. Dari mereka saya juga belajar untuk bertanggungjawab karena mendampingi mereka adalah tugas yang saya dipercayakan oleh Pastor paroki kepadaku. Saya berharap agar segala pendampingan yang saya berikan mendapat berkat dari Tuhan sehingga mendatangkan sesuatu yang positif bagi kepribadian mereka masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun