Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah TOP di Pulau Nias (Bagian 11)

31 Oktober 2020   10:51 Diperbarui: 31 Oktober 2020   11:11 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak Legio Maria Junior Menampilkan Hiburannya Dalam Acara Rekoleksi Bersama (dok.pri)

Sahabat PPA dan Legio Junior

Saat pertama kali tiba di komunitas Pastoran tempat saya menjalani Tahun Orientasi Pastoral, saya disambut dengan acara sederhana. Dalam acara itu pastor paroki memberi beberapa arahan kepada saya terkait dengan tugas pastoral yang akan saya emban selama berada di sana. Selain dari pastor paroki, pastor rekan juga memberikan beberapa tugas tambahan.

Salah satu tugas yang saya terima ialah mendampingi Putera-Puteri Altar (PPA) dan Legio Maria Junior. Kedua tugas itu saya jalankan di sore hari pukul 15.00 WIB. Untuk PPA jatuh pada hari Selasa sementara untuk Legio Maria Junior jatuh pada hari Jumat.

Pendampingan kepada PPA dilaksanakan di dalam Gereja yang berada di samping Pastoran. Sementara pendampingan kepada Legio Maria Junior dilaksanakan di dalam Gereja Stasi St. Mikhael Helefanikha yang bisa ditempuh selama kurang lebih 30 menit dari Paroki.

Yang tergabung ke dalam kelompok PPA ialah mereka yang sudah menerima komuni pertama dan yang masih SMA kelas 2. Untuk yang kelas 3 tidak diwajibkan ikut karena sering bertabrakan dengan jadwal les sore. Sementara yang tergabung ke dalam kelompok Legio Maria Junior ialah anak-anak yang berusia 5 tahun hingga yang masih SMA.

Materi yang saya berikan kepada kelompok PPA ialah seputar Perayaan Ekaristi dan apa-apa saja yang menjadi tugas mereka di perayaan tersebut. Para kelompok inilah yang nantinya akan bertugas sebagai misdinar dalam Perayaan Ekaristi harian, dari hari Senin hingga Minggu.

Agar kegiatan mereka bisa teratur, maka saya membentuk struktur kepemimpinan di dalamnya. Kami memilih beberapa dari antara mereka untuk menjadi ketua, sekretaris dan bendahara. Tugas mereka ialah membuat jadwal petugas misdinar harian dan mengumpulkan iuran sebesar Rp. 1.000 tiap minggunya. 

Mereka juga mengatur siapa-siapa saja dari antara mereka yang akan menemani para pastor dalam kunjungan ke stasi setiap hari Minggu. Dan bagi mereka yang ikut menemani pastor setiap hari Minggu, harus hadir 30 menit sebelum keberangkatan untuk mempersiapkan segala peralatan liturgi yang akan dibawa oleh pastor ke stasi.

Kelompok PPA ini memiliki uang kas dan karenanya kami memilih seseorang dari antara mereka menjadi bendahara. Sumbernya ialah iuran masing-masing anggota dan penjualan benda-benda rohani seperti Rosario dan buku nyanyian Perayaan Ekaristi. Untuk iuran, masing-masing anggota membayar Rp. 1.000 untuk tiap minggunya dan itu semua dicatat dalam sebuah buku khusus.

Sementara untuk penjualan benda-benda rohani, pertama-tama kami membelinya di toko rohani dan kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Kami mengambil untung sebesar Rp. 5.000 untuk tiap harga benda rohani yang kami jual. Penjualan kami lakukan saat ada kunjungan ke stasi-stasi.

Hasil penjualan dan iuran yang terkumpul kami gunakan untuk mendanai kegiatan rekoleksi tahunan, yang diadakan dua kali dalam setahun. Dana itu juga kami gunakan jika ada teman yang sedang sakit atau kemalangan. Jadi, selain belajar bagaimana menjadi misdinar yang baik, mereka juga belajar untuk berorganisasi dan memupuk kepedulian kepada sesamanya.

Itu tadi cerita tentang PPA. Untuk kelompok Legio Junior beda lagi. Saya mengunjungi mereka dua kali sebulan yaitu hari Jumat ke-2 dan ke-4. Dalam kelompok ini saya dipercaya untuk memberikan alukusio atau renungan singkat. Mereka juga ditemani oleh Legioner senior yang sekali waktu bisa menggantikan saya jika saya tidak hadir.

Tidak banyak yang bisa saya lakukan untuk mereka. Selain memberikan alukusio, saya juga memotivasi mereka agar tetap bersemangat dalam mengikuti kelompok devosi tersebut. Selama saya mendampingi mereka, ada beberapa kegiatan yang mereka lakukan, yaitu melakukan doa Rosario sekali seminggu di rumah-rumah para Legioner, mengunjungi umat stasi yang sedang sakit atau yang kemalangan dan mengadakan rekoleksi yang dilakukan bersama dengan Legioner Senior. Kegiatan mereka itu mendapat dukungan dari pihak stasi.

Refleksi Pribadi

Saya sangat bersyukur bisa mendapat tugas untuk mendampingi kedua kelompok tersebut. Meskipun mereka masih tergolong ke dalam anak-anak, tetapi belajar dan berdinamika bersama mereka cukup mendewasakan saya dalam menjalani kegiatan pastoral di sana.

Dari mereka saya belajar untuk bersabar dan lebih mengerti rasa anak-anak dengan segala kepolosannya. Dari mereka saya juga belajar untuk bertanggungjawab karena mendampingi mereka adalah tugas yang saya dipercayakan oleh Pastor paroki kepadaku. Saya berharap agar segala pendampingan yang saya berikan mendapat berkat dari Tuhan sehingga mendatangkan sesuatu yang positif bagi kepribadian mereka masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun