1. Sekilas tentang Surat Efesus
1.1 Penulis
Banyak perdebatan soal siapa penulis Surat kepada Efesus. Penyebutan nama "Paulus" adalah nama samaran dari penulis surat ini. Diduga hidupnya tidak jauh dari konteks sejarah Paulus. Ia menulis surat ini saat berada dalam penjara yang diduga di Roma, Efesus atau di Kaisarea. Ia adalah seorang Kristen Yahudi.
Ahli yang bernama F.F. Bruce dan Markus Barth menggolongkan surat ini sebagai Proto Paulinum, sementara C.L. Mitton, Rudolf Schnackenburg dan Andrew Lincoln menggolongkannya ke dalam Deutero Paulinum. Banyak dugaan bahwa surat Efesus memang termasuk ke dalam Deutero Paulinum, yaitu ditulis oleh sahabat-sahabat Paulus.Â
Alasannya ialah ada beberapa kata atau kalimat yang bukan merupakan ciri khas tulisan Paulus, misalnya: "tempat di surga (Ef 1:3,20; 2:6; 3:10; 6:12) yang dijelaskan begitu panjang dan tentang ekklesiologi yang berfokus pada Gereja universal. Paulus lebih sering berbicara tentang Gereja lokal. Dapat diduga bahwa gereja dalam surat Efesus ini mendapat pengembangan dari pengarangnya.
1.2 Alamat, Waktu dan Tempat Penulisan
Diduga bahwa surat Efesus ini ditujukan kepada komunitas Efesus yang tidak dapat bersatu. Efesus adalah gabungan dari beberapa Gereja dari beberapa konggregasi (Bdk. 1 Ptr 1:1, Why 1:4).Â
Kata "kepada Efesus" baru muncul pada akhir abad ke 2 Masehi. Andrew Lincoln (1990) yang juga mengambil ide dari A. van Roon menyebut dua nama tempat yaitu Hierapolis dan Laodicea sebagai alamat tujuan dari surat Efesus. Â Marcion, seorang penulis pada masa awal gereja juga mengatakan bahwa surat ini ditujukan kepada jemaat di Laodicea.
Banyak dokumen yang menyebut bahwa surat Efesus ditujukan kepada lebih dari satu komunitas gereja di kota Asia kecil (Turki masa kini). Penerima surat ialah bangsa yang bukan Yahudi (lihat Ef 2:11). Hal itu tampak lewat sikap penulis yang sering membedakan dirinya dengan kata "kami', yang menjukkan dirinya sebaga Kristen Yahudi, dengan kata "kamu", yaitu orang Kristen bukan yahudi. Surat ini ditulis (atau digubah isinya) semasa di penjara dan ditulis sekitar abad 1 masehi yaitu sekitar tahun 80-90.
1.3 Maksud penulisan
Struktur surat: Salam (1:1-2), ucapan syukur atas hidup baik (1:15-23) dan penutup yang sekaligus berkat (6:21-24). Yang lainnya ialah tentang nasehat-nasehat (4:1-6:20) yang diikuti dengan pemaparan nilai teologis (1:3-3:21), walaupun erat kaitannya dengan forma liturgi. Konteks penulisan surat ini ialah tentang aturan liturgi.