Disamping permasalahan penguasaan state of the art yang memang belum matang, penguasaan bahasa yang masih dalam kapasitas rata-rata, serta penguasaan khasanah keilmuan yang belum mumpuni, terdapat sebuah skema penelitian yang cenderung mekanistik yang kemudian mengarah kepada hasil yang itu-itu saja. Model penelitian seperti ini tentunya cenderung membosankan dan akan kesulitan dalam menghasilkan novelty yang berkualitas.
Atas alasan itu, pola-pola penelitian klasik seperti itu tentunya perlu diperbaharui secara terus-menerus di bawah bimbingan dan arahan para profesor yang lebih berpengalaman dan memiliki khasanah keilmuan yang jauh lebih luas.
Untuk sekadar memberikan gambaran, mungkin ide dan pemikiran peneliti Nurul Huda dari Universitas Airlangga berikut ini bisa menjadi referensi:
Â
Kesimpulan
Pengetahuan tentang state of the art, terutama yang terkait dengan penelitian dan disertasi, merupakan sebuah hal baru yang penulis dapatkan dari Prof. Apollo Daito selaku dosen Akuntansi Manajemen Lanjutan dalam Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Pancasila. Pengetahuan ini sangat membantu meluruskan jalan berpikir penulis dalam merencanakan penulisan sebuah disertasi yang baik. State of the art bagaikan fondasi membangun rumah, apabila fondasinya kokoh maka rumah juga akan menjadi kuat dan tidak mudah roboh dan begitu pula sebaliknya.Â
Dengan state of the art yang kuat maka artikel ilmiah akan bernilai jual tinggi, sehingga kemungkinan ditolak saat pengiriman jurnal akan sangat kecil. Sebaliknya, apabila state of the art yang diajukan lemah sedangkan bagian artikel ilmiah yang lain terlihat menakjubkan, maka keseluruhan artikel ilmiah berkualitas buruk karena tidak memiliki dasar penelitian yang kuat.
Daftar Pustaka
Wahyuningsih, Mutia, Universitas Mercubuana
https"//ascarya.or.id dikutip pada 30 Desember 2022 jam 19:12 WIB
https://www.researchgate.net/figure/Steps-for-analysing-the-state-of-the-art_fig2_280009211