“Yaaa begitulah, heheheee.”
“Selamat Kak!”
“Aku harus segera beri tahu Ayah.”
“Kak!”
“Ada apa?”
“Tunggu.”
“Kenapa?”
“Ayah, sepertinya habis bertengkar.”
Mendengar hal itu perasaan Purnama yang sedang bahagia seketika berubah jadi cemas dan hati-hati.
Di dalam galeri, tampak Ayah sedang melukis. Setiap goresan kuasnya tampak kasar. Sebuah kanvas di depannya sedang ia coret-coret. Warna-warna dengan nuansa gelap saling menimpa di sana.
Purnama yang berdiri di belakang sang Ayah, terkejut melihat apa yang sedang terjadi di hadapannya itu. “Ayah, bukankah itu lukisan Ibu? Ada apa ini Yah?”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!