Mohon tunggu...
Deden Ferdiansyah
Deden Ferdiansyah Mohon Tunggu... -

moh deden ferdiansyah al-fachrezy

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Semu Mytha

2 Mei 2011   05:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:10 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“sekarang kita kemana nih?” Tanya rani mengalihkan pembicaraan

“ke lapangan lah, emang lu maunya kemana, ke mall?” sahut icha sambil berlari

“sialan lu cha” mengejar icha.

Akupun tersenyum melihat tindak-tanduk kedua sahabat yang selama ini sangat mengertikan aku. tiba-tiba selagi aku berjalan menuju lapangan ada suara yang menegurku dari belakang tapi dengan kata-kata yang sangat tidak pantas untuk di dengar olehku.

“heh pincang, mau sekolah disini lu? Aduh ga ngaca kali ya!” Dengan tegas dan berkarakter suara itu membuat mentalku jatuh seketika.

“eh iya ndre.. emang kenapa?” dengan suara tersendat akupun terpaksa menjawab pertanyaan andre.

andre adalah sosok orang yang memiliki perawakan profosional, wajah yang tampan menjadi idola setiap wanita.

“ga kenapa-kenapa, Cuma heran aja orang cacat kaya lu ko bisa keterima disini” dengan penuh kebencian, andrepun menjawab tanyaku.

Bagai di sambar petir yang kedua kalinya kata-kata itu membuat jiwaku remuk batinku ambruk, hanya air mata yang sanggup ku tumpahkan untuk meluapkan segala amarahku.

“kenapa kamu myth, ko kamu nangis?” icha pun menghampiriku menayakan apa yang terjadi

“An…dreee.. chaaa…” sambil tersendak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun