Dia juga semakin terlihat gusar, ketika negosiasinya dengan Aprilia gagal berbuah kesepakatan. Uniknya, Aprilia memilih Lorenzo lainnya, yaitu Lorenzo Savadori sebagai pebalap pengganti Andrea Iannone untuk bertandem dengan Aleix Espargaro.
Kalau boleh jujur, saya sepakat, bahwa Yamaha dan Aprilia sedang tidak memilih yang terbaik. Mereka cenderung memilih yang paling siap. Mengapa?
Secara logika sederhana, setiap motor dapat diketahui kecepatan maksimalnya oleh orang yang berani memacunya sampai ambang batas maksimal. Jika tidak, bagaimana bisa kita tahu batas maksimal kecepatan motor itu?
Perlu diketahui pula, bahwa semakin ke sini batas kecepatan motor terus bertambah. Itu artinya, tidak hanya pebalap utama yang harus mampu membawa motor itu pada kecepatan yang lebih baik dari musim sebelumnya, tetapi juga pebalap penguji.
Maksimal, hanya berbeda 1 detik dari pebalap utama. Menurut saya, itu sudah sangat bagus. Karena, memang tugas pebalap penguji bukan untuk menjadi yang terbaik, tetapi menjadi yang paling mengenal dasar dari kualitas motor tersebut.
Tetapi, kalau sampai kecepatan si pebalap penguji berbeda jauh dengan pebalap utama, maka secara sederhana, kita kehilangan kepercayaan terhadap data yang dikumpulkan si pebalap penguji. Buat apa menengok dasar yang terlalu jauh dari pencapaian si pebalap utama?
Baca Peran Pebalap Penguji Di Sini.
Artinya, pebalap penguji perlu memberikan bukti terbaiknya, sekalipun sudah tidak berada di level terbaiknya. Saya tahu, Lorenzo adalah pebalap yang sangat cepat dan bahkan dia bisa disebut sebagai pebalap yang stabil dalam memacu kecepatan motornya.
Namun, saya juga tahu, bahwa dia sudah mengalami perubahan. Lebih tepatnya adalah penurunan.
Sekalipun, dia sempat terlihat bangkit di musim keduanya bersama Ducati, ia tetap saja harus menerima kenyataan terhadap apa yang dia raih bersama Repsol Honda. Inilah titik akhir Lorenzo yang terbaik dan titik awal Lorenzo yang biasa saja.
Maka dari itu, rasanya lucu, kalau kita terus diajak menengok fakta keberhasilan Lorenzo di masa lalu. Itu sudah tidak relevan.