Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Jorge Lorenzo, Gagap Pensiun, dan Kebenaran yang Tidak Selamanya Baik

10 Maret 2021   22:00 Diperbarui: 11 Maret 2021   12:42 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drama dimulai dari sini. Gambar: MotoGP/Instagram/Dokumentasi Pribadi

Dia juga semakin terlihat gusar, ketika negosiasinya dengan Aprilia gagal berbuah kesepakatan. Uniknya, Aprilia memilih Lorenzo lainnya, yaitu Lorenzo Savadori sebagai pebalap pengganti Andrea Iannone untuk bertandem dengan Aleix Espargaro.

Kalau boleh jujur, saya sepakat, bahwa Yamaha dan Aprilia sedang tidak memilih yang terbaik. Mereka cenderung memilih yang paling siap. Mengapa?

Secara logika sederhana, setiap motor dapat diketahui kecepatan maksimalnya oleh orang yang berani memacunya sampai ambang batas maksimal. Jika tidak, bagaimana bisa kita tahu batas maksimal kecepatan motor itu?

Perlu diketahui pula, bahwa semakin ke sini batas kecepatan motor terus bertambah. Itu artinya, tidak hanya pebalap utama yang harus mampu membawa motor itu pada kecepatan yang lebih baik dari musim sebelumnya, tetapi juga pebalap penguji.

Lorenzo di Portimao. Gambar: Yamaha MotoGP via Kompas.com
Lorenzo di Portimao. Gambar: Yamaha MotoGP via Kompas.com
Para pebalap penguji ini juga harus bisa membawa motor itu pada kecepatan yang bisa disebut rata-rata dari kecepatan motornya. Artinya, sekalipun dia tidak ada di depan pebalap utama, ia masih tidak terlalu jauh dengan pebalap utamanya.

Maksimal, hanya berbeda 1 detik dari pebalap utama. Menurut saya, itu sudah sangat bagus. Karena, memang tugas pebalap penguji bukan untuk menjadi yang terbaik, tetapi menjadi yang paling mengenal dasar dari kualitas motor tersebut.

Tetapi, kalau sampai kecepatan si pebalap penguji berbeda jauh dengan pebalap utama, maka secara sederhana, kita kehilangan kepercayaan terhadap data yang dikumpulkan si pebalap penguji. Buat apa menengok dasar yang terlalu jauh dari pencapaian si pebalap utama?

Baca Peran Pebalap Penguji Di Sini.

Artinya, pebalap penguji perlu memberikan bukti terbaiknya, sekalipun sudah tidak berada di level terbaiknya. Saya tahu, Lorenzo adalah pebalap yang sangat cepat dan bahkan dia bisa disebut sebagai pebalap yang stabil dalam memacu kecepatan motornya.

Namun, saya juga tahu, bahwa dia sudah mengalami perubahan. Lebih tepatnya adalah penurunan.

Sekalipun, dia sempat terlihat bangkit di musim keduanya bersama Ducati, ia tetap saja harus menerima kenyataan terhadap apa yang dia raih bersama Repsol Honda. Inilah titik akhir Lorenzo yang terbaik dan titik awal Lorenzo yang biasa saja.

Maka dari itu, rasanya lucu, kalau kita terus diajak menengok fakta keberhasilan Lorenzo di masa lalu. Itu sudah tidak relevan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun