Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah "Gumun" dan Murah Senyum kepada WNA

20 Januari 2021   22:16 Diperbarui: 29 Januari 2021   08:51 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi murah senyum. Gambar: Minerva Studio via Kompas.com

Kecuali, kalau WNA adalah manusia-manusia abadi, baru kita gumun. "Kok bisa ya orang itu hidup lama?"

Jangan hanya gumun karena fisiknya lebih tinggi atau kulitnya berbeda. Orang Indonesia yang tubuhnya tinggi juga ada kok. Orang Indonesia juga kulitnya beragam.

Kalau kita sering jalan-jalan atau minimal kembali mengingat pelajaran sewaktu SD (lewat buku "Atlas") tentang suku, adat, dan budaya, di situ kita akan mengetahui ilustrasi fisik orang Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Itulah gambar keistimewaan Indonesia yang artinya tidak perlu lagi gumun jika ada orang-orang yang terlihat baru--secara fisik, sekalipun itu WNA.

Sebenarnya sesekali gumun tidak masalah, asal tidak membuat sikap menjadi sangat norak. Itu yang justru membuat saya kecewa ketika melihat orang Indonesia terkadang menyambut keberadaan orang WNA dengan sikap berlebihan.

Ramahnya dibuat-buat dan tidak jarang menyediakan jalur istimewa yang membuat WNA seolah-olah lebih baik daripada WNI. Menyedihkan.

Semoga, lewat viralnya dua orang WNA itu, kita bisa lebih bijak dalam menyikapi keberadaan WNA. Tidak perlu terlalu gumun, tidak perlu merasa bersalah--seperti saya dulu--untuk bersikap biasa saja, juga tidak ragu untuk bertindak tegas terhadap aksi WNA jika mereka salah.

"Di mana Anda tinggal, hargai tempat itu, agar Anda juga nyaman."


Malang, 20 Januari 2021.
Deddy Husein S.

Tersemat: Kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun