Ada Ducati, Honda, Aprilia, dan KTM yang menggunakan mesin V4. Sedangkan Yamaha dan Suzuki menggunakan mesin in-line 4.
Itulah yang kemudian menjadi kelebihan mesin in-line 4. Yamaha dan Suzuki punya kelebihan di tikungan. Namun, khusus pada musim 2020 ini, Suzuki terlihat komplit.
Mereka lihai di tikungan, juga kencang di trek lurus, alias tidak kalah dengan Ducati dan lainnya. Bahkan, mereka seperti sangat berbeda dengan Yamaha yang kali ini terlihat hanya mengandalkan pemilihan ban dan strategi kabur cepat pasca start.
Itulah yang membuat Maverick Vinales, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli masih dominan dalam memenangkan seri. Bahkan, dua nama terakhir mampu memenangkan masing-masing 3 seri.
Hasil itu sedikit kontras dengan fakta kemampuan mesin mereka yang keteteran dalam hal beradu cepat dan daya tahan. Terbukti, Yamaha musim ini harus bermasalah dengan penggunaan mesin.
Namun, seperti yang disinggung sebelumnya, bahwa pembalap Yamaha sangat mengandalkan pemilihan ban. Mereka cenderung hati-hati dalam memilih ban.
Berhubung Yamaha tidak begitu kencang, maka akan sulit untuk membuat putaran ban sangat banyak, alias memanaskan suhu ban. Ini berbeda dengan motor-motor lain khususnya dengan mesin V4.
Motor-motor tersebut punya daya serang yang tinggi, maka penggunaan bannya juga tergolong boros. Itulah mengapa, pemilihan hard-medium dan hard-soft sering terjadi pada motor Ducati dan Honda.
Akan menjadi keunikan dan tanda tanya, jika ada pembalap dari motor tersebut memiliki medium-medium hingga medium-soft saat suhu aspal cukup tinggi dan cuaca cerah. Hal ini seperti yang terjadi pada balapan Valencia kemarin (15/11).