Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Membayangkan Joan Mir Menikung "Emak-emak Matic" di Jalanan

21 November 2020   14:44 Diperbarui: 22 November 2020   09:31 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada Ducati, Honda, Aprilia, dan KTM yang menggunakan mesin V4. Sedangkan Yamaha dan Suzuki menggunakan mesin in-line 4.

Dua jenis mesin di MotoGP, kiri inline 4, kanan v4. Gambar: Motogp.com
Dua jenis mesin di MotoGP, kiri inline 4, kanan v4. Gambar: Motogp.com
Dua jenis mesin itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Mesin V4 identik dengan kecepatan di trek lurus. Jika beradu cepat dengan motor Ducati atau Honda, menyerah saja. Tetapi, mereka punya kesulitan di tikungan.

Itulah yang kemudian menjadi kelebihan mesin in-line 4. Yamaha dan Suzuki punya kelebihan di tikungan. Namun, khusus pada musim 2020 ini, Suzuki terlihat komplit.

Mereka lihai di tikungan, juga kencang di trek lurus, alias tidak kalah dengan Ducati dan lainnya. Bahkan, mereka seperti sangat berbeda dengan Yamaha yang kali ini terlihat hanya mengandalkan pemilihan ban dan strategi kabur cepat pasca start.

Itulah yang membuat Maverick Vinales, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli masih dominan dalam memenangkan seri. Bahkan, dua nama terakhir mampu memenangkan masing-masing 3 seri.

Hasil itu sedikit kontras dengan fakta kemampuan mesin mereka yang keteteran dalam hal beradu cepat dan daya tahan. Terbukti, Yamaha musim ini harus bermasalah dengan penggunaan mesin.

Namun, seperti yang disinggung sebelumnya, bahwa pembalap Yamaha sangat mengandalkan pemilihan ban. Mereka cenderung hati-hati dalam memilih ban.

Pilihan ban saat dry race (slick) dan wet race (rain) musim 2019. Gambar: via Motorplus-online.com
Pilihan ban saat dry race (slick) dan wet race (rain) musim 2019. Gambar: via Motorplus-online.com
Biasanya mereka tidak pernah lepas dari pilihan medium-medium, medium-soft, dan soft-soft. Semakin keras komponen ban, maka semakin lama daya tahannya sekaligus semakin butuh banyak putaran untuk membuat bannya sangat mencengkeram aspal.

Berhubung Yamaha tidak begitu kencang, maka akan sulit untuk membuat putaran ban sangat banyak, alias memanaskan suhu ban. Ini berbeda dengan motor-motor lain khususnya dengan mesin V4.

Motor-motor tersebut punya daya serang yang tinggi, maka penggunaan bannya juga tergolong boros. Itulah mengapa, pemilihan hard-medium dan hard-soft sering terjadi pada motor Ducati dan Honda.

Akan menjadi keunikan dan tanda tanya, jika ada pembalap dari motor tersebut memiliki medium-medium hingga medium-soft saat suhu aspal cukup tinggi dan cuaca cerah. Hal ini seperti yang terjadi pada balapan Valencia kemarin (15/11).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun