Biasanya semakin aus ban, pembalap cenderung mengambil sudut tikungan yang lebar. Begitu pula jika ban masih baru alias belum menyetel dengan aspal, maka motor bisa susah dikendalikan, dan bisa tergelincir ketika menikung. Artinya, pembalap tidak hanya asal memacu motornya dengan kencang, melainkan juga tahu cara mengelola bannya selama balapan.
Itulah mengapa kejadian di San Misano terjadi, dan dari situ dia terlihat sangat berbahaya kalau mulai mendekati pembalap lain di akhir-akhir putaran. Bisa saja pembalap itu akan dipecundangi oleh Mir saat di tikungan.
Lalu, bagaimana jika kita mengandaikan Mir ada di jalan raya Indonesia dan bertemu 'emak-emak matic'?
Jika sudah demikian, maka Mir bisa menjadi pembalap "cupu", karena dia menjadi trauma kalau harus menyalip orang lain di tikungan. Dia harus menunggu momen di trek lurus untuk baru bisa beradu cepat dengan pembalap lain.
Persoalannya adalah bagaimana jika lawannya ternyata pembalap Ducati atau Honda, dan Marc Marquez? Bisakah Mir menyalip di trek lurus?
Itulah yang menjadi teka-teki untuk Mir di musim depan. Dan, mari berharap Mir tidak iseng ke Indonesia tanpa pengawalan saat mencoba motor pasarannya Suzuki. Dia harus menunggu momen roadshow agar terhindar dari 'emak-emak matic' di jalan raya. Ehehe.
~ Malang, 17-21 November 2020
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H