Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersyukur Kok Susah Banget

11 November 2020   11:54 Diperbarui: 11 November 2020   12:07 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selalu ada yang berjuang di balik timbal-balik yang diterima. Gambar: via inequality.org

Sedangkan, kalau saya berada di tempat negatif, maka perlawanan saya bisa memberikan hasil positif.

Artinya, di dalam upaya melakukan perlawanan, perlu dilihat juga di mana atau seperti apa konteksnya. Amati dulu, dan analisis dulu dua hal tersebut.

Setelahnya, baru diputuskan tindakannya. Melawan atau bertahan.

Pertimbangan itu yang kemudian saya terapkan di kasus saya. Saya mencoba menganalisis dulu konteksnya dan di mana saya berada.

Ternyata konteksnya memang ada dalam pertautan antara tantangan dan ketidakmampuan. Bahkan, juga keengganan.

Terkadang, atau malah sering, saya merasa enggan untuk mengikuti tantangan yang ada. Saya sering mengedepankan keinginan atau atas dasar kemampuan saya.

Itu membuat saya tidak memperoleh hasil yang seperti orang lain dapatkan. Orang lain lebih fleksibel, dan berani berdarah-darah. Saya tidak.

Itulah yang membuat saya belum kunjung melawan. Karena, saya pikir (mungkin) permasalahannya ada di diri sendiri.

Analisis kedua adalah tempatnya. Saya mengamati tempat yang saya huni ternyata cukup positif.

Masih saya bilang cukup, karena tidak ada tempat yang sepenuhnya positif. Pasti ada saja ruang-ruang negatif di dalamnya, entah kecil atau sedang.

Namun, dalam menilainya saya juga perlu melakukan komparasi. Tidak elok menilai sebuah tempat tanpa ada referensi tempat yang berbeda untuk menemukan bagus-tidaknya tempat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun