Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Haruskah Ole Dipecat

6 November 2020   14:26 Diperbarui: 6 November 2020   14:39 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba kalau pemain Basaksehir tidak dapat berinisiatif membuang bola ke depan, atau Demba Ba gagal mencetak gol. Pasti kesalahan Man. United itu tidak akan terlihat.

Artinya, bukan hanya Man. United yang harus dirundung, tetapi Basaksehir juga harus dipuji. Bisa saja, Basaksehir sudah menyiapkan antitaktiknya Man. United, dan itu perlu dipertimbangkan dalam menilai kinerja Ole secara keseluruhan.

Hal itu juga berlaku ketika kita melihat pemosisian tiga pemain yang berada di satu sisi yang sama dalam kotak penalti saat bertahan. Di situ sudah pasti Ole juga menjadi salah satu orang di antara kita yang tidak menyangka bahwa akan terjadi penampakan seperti itu.

Salah satu penampakan posisi pemain Man. United saat bertahan. Gambar: Twitter/Goal_ID
Salah satu penampakan posisi pemain Man. United saat bertahan. Gambar: Twitter/Goal_ID
Hanya, Ole tidak seperti kita yang langsung menceploskan kata-kata yang mengundang tawa di media sosial. Dia harus berbesar hati untuk menerimanya.

Apakah dengan kesalahan para pemainnya itu, lalu dia harus langsung membangkucadangkan mereka yang melakukan blunder?

Memainkan sepak bola di atas lapangan jelas tidak semudah memainkan jemari atau jempol di atas keyboard. Sepak bola di atas lapangan mempertimbangkan banyak hal. Sedangkan di media sosial orang-orang bisa hanya mempertimbangkan satu sudut pandang.

Membuang pemain seperti Harry Maguire jelas bukan semudah kita bilang "Ole Out" di tagar medsos. Bahkan, membuang pemain semahal Maguire juga seperti hubungan percintaan yang terkadang perlu dipikirkan masak, agar muncul keputusan terbaik untuk kedua belah pihak.

Penyakit bertahan Man. United juga terlihat di laga melawan Spurs. Gambar: AFP/Alex Livesey via Tribunnews.com
Penyakit bertahan Man. United juga terlihat di laga melawan Spurs. Gambar: AFP/Alex Livesey via Tribunnews.com
Artinya, keputusan memperbaiki nasib Man. United tidak hanya pada Ole Gunnar Solskjaer, melainkan juga pada para pemain dan manajemen.

Jika Ole gagal menunjukkan kemarahannya, maka manajemen bisa menunjukkan kemarahannya kepada pemain. Itu jika manajemen ada di sisi Ole.

Terkadang, sepak bola dewasa ini lebih menempatkan pelatih sebagai pihak yang disalahkan jika terjadi kehancuran di sebuah tim. Padahal, belum tentu hanya si pelatih yang bertanggung jawab.

Itulah mengapa, Ole seharusnya masih bisa bertahan di Man. United. Setidaknya sampai dia yang memilih mundur, bukan dipecat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun