Pemberitaan ini menggambarkan masalah sampah pesisir sebagai isu penting, tapi bisa diatasi jika ada kerja sama yang baik dari berbagai pihak. DLH Kaltim muncul sebagai pihak utama yang berperan dalam mengelola dan menyatukan sampah di pesisir, khususnya di Balikpapan. Meskipun pengelolaan sampah di Balikpapan sudah cukup baik, sampah pesisir masih menjadi masalah karena adanya pengaruh sampah yang berasal dari daratan. Framing teks ini juga menyoroti pentingnya kerja sama antara DLH, pemerintah daerah, universitas, dan kementerian pusat. Mereka bersama-sama mengumpulkan data sampah untuk membuat kebijakan yang lebih efektif, misalnya mengurangi penggunaan plastik di pantai.
Secara keseluruhan, pemberitaan ini menekankan bahwa solusi masalah sampah pesisir terletak pada kolaborasi dan koordinasi lintas sektor, dengan DLH Kaltim sebagai penggerak utamanya. Pesan akhirnya, teks ini mengajak semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya bersama
- Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN
Date   : 11 April 2024
Media : tekno.tempo.co
Explanation :
Mulai 2000 ekosistem Teluk Balikpapan mulai mengalami kerusakan karena masuknya industri ke Teluk Balikpapan. Banyak wilayah hutan hancur dan wilayah mangrove hancur. Dampaknya, terjadi kekeruhan yang luar biasa dan hancurnya terumbu karang. Ekosistem di Teluk Balikpapan,-khususnya mangrove-, semakin rusak sampai hari ini, apalagi dengan adanya Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Beragam kerusakan ini berdampak terhadap kehidupan nelayan. Rusaknya Teluk Balikpapan akibat pembangunan IKN, membuat ia dan ribuan nelayan di Teluk Balikpapan semakin cemas karena sumber hidupnya akan tergusur secara pelan-pelan.
- Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan Membersihkan Sampah Sembilan Ton Perharinya
Date   : 26 Februari 2024
Media : rri.co.id
Explanation :
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengatakan, bahwa koordinasi terus dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam menangani masalah sampah pesisir. Penanganan ini melibatkan 60 petugas dan dua unit truk kendaraan, setiap harinya sekitar 9 ton. Masyarakat diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan karena dapat berdampak pada lingkungan, terutama saat hujan yang dapat menyebabkan sampah terbawa arus sungai dan akhirnya mencemari garis pantai.
Secara keseluruhan, pemberitaan ini juga menekankan bahwa perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan  masyarakat dalam menangani permasalahan lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan.
- DLH Balikpapan Berikan Solusi Terbaik Soal Permasalahan Sampah Pesisir