Isu lingkungan di Balikpapan, kota penting di Kalimantan Timur, Indonesia, kini mendapat perhatian besar dari berbagai media karena dampak signifikan dari kegiatan industri ekstraktif. Aktivitas seperti penambangan batu bara dan perluasan perkebunan kelapa sawit telah mengakibatkan deforestasi, pencemaran udara dan air, serta dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. Dengan meningkatnya kesadaran publik tentang masalah ini, penting untuk menganalisis bagaimana media membingkai isu-isu lingkungan ini dan dampaknya terhadap persepsi masyarakat serta kebijakan yang diterapkan.
Media memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk narasi mengenai isu lingkungan dan, pada gilirannya, mempengaruhi keputusan terkait pengelolaan sumber daya dan upaya perlindungan lingkungan. Media memiliki kekuatan untuk mengarahkan perhatian publik pada berbagai aspek dari isu lingkungan, baik itu dampak negatif yang dihasilkan oleh aktivitas industri atau keuntungan ekonomi jangka pendek. Dengan memahami bagaimana framing media memengaruhi opini publik dan kebijakan, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam mengenai dinamika ini. Kesadaran tentang teknik framing yang digunakan dalam pemberitaan dapat membantu dalam merumuskan strategi komunikasi yang lebih efektif dan kebijakan yang lebih seimbang, yang bertujuan untuk mencapai harmoni antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan di Balikpapan. Hal ini juga memungkinkan pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan untuk merespons isu lingkungan dengan cara yang lebih terinformasi dan adaptif, memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil tidak hanya mempertimbangkan keuntungan ekonomi, tetapi juga dampak jangka panjang terhadap ekosistem dan masyarakat.
Berikut ini merupakan hasil dari analisis framing media online dalam pemberitaan dengan mengambil tema permasalahan lingkungan yang terjadi di Wilayah Balikpapan :
- Studi: Pembangunan IKN Jadi Ancaman bagi Kestabilan Populasi Bekantan
Date   : 15 February 2024
Media : mongabay.co.id
Explanation :
Pemberitaan ini diawali dengan penjelasan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen menjadikan IKN Nusantara sebagai "kota hutan hijau" dengan dampak lingkungan minimal dan mengacu pada emisi karbon nol bersih. Dalam hal ini, ada upaya framing dari pemerintah untuk membangun citra positif terhadap proyek IKN. Pemerintah ingin menegaskan bahwa pembangunan IKN tidak hanya bertujuan sebagai pemerintahan pusat baru, tetapi juga sebagai proyek yang ramah lingkungan. Kesimpulan dari analisis framing teks ini adalah bahwa terdapat dua narasi utama yang saling bersaing mengenai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Di satu sisi, pemerintah Indonesia membingkai proyek ini sebagai sebuah langkah maju untuk menciptakan "kota hutan hijau" yang ramah lingkungan. Namun di sisi lain, ilmuwan dan peneliti mengangkat kekhawatiran bahwa pembangunan IKN dapat mengancam ekosistem Teluk Balikpapan, terutama habitat bekantan yang terancam punah.
Narasi ini mencerminkan ketegangan antara upaya pembangunan infrastruktur nasional yang besar dan perlunya mempertahankan kelestarian lingkungan dan kelestarian lingkungan
- Ancaman IKN pada Teluk Balikpapan
Date   : 11 Juni 2024
Media : grafis.tempo.co
Explanation :