Mohon tunggu...
Andi Chalifa
Andi Chalifa Mohon Tunggu... -

menikmati puisi enaknya sambil minum kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

kumpulan catatan

19 Oktober 2012   15:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:38 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

belum sempat ia mandi dan cuci muka
Sudah menempel debu debu
disekujur tubuhnya
namun,
apa boleh dikata

Itulah takdirnya.

orang orang melintas cepat
lebih cepat dari
arus air sungai
yang macet
dikolong meja

20 feb 2012

TOPENG KAYU

Dia yang bersembunyi
dibalik wajah kayu

Menari, lakoni hidup
tak bertutur bahasa cuma cuma

Hanya tubuh yang bergerak
elok gemulai


Mengambil alih
semua kata


Dan, kita hanya bisa mengira ngira
Apakah senyum itu dikulum, atau


Tangis ledak.

28 sept 2011

MATA BULAN KEKASIH

untuk kekasih yang matanya seperti

bulan
luruh diperaduan
aku berharap cinta kita seperti pohon besar dan rindang
akarnya kokoh menancap
batangnya besar. tegar menantang badai

rantingnya pun bercabang cabang
daunnya melebat dan hijau.
tempat burung burung bernyanyi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun