Mohon tunggu...
Dea Sellasie
Dea Sellasie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswa S1 Studi Kejepangan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bigaku: Sebuah Keunikan dalam Konsep Estetika Jepang

21 Oktober 2022   13:06 Diperbarui: 21 Oktober 2022   14:36 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yuugen dapat diartikan sebagai sebuah kesadaran yang mendalam tentang alam semesta yang memicu perasaan terlalu dalam dan misterius untuk diungkapkan melalui kata-kata. Sama seperti mono no aware, ma dan wabi-sabi, konsep yuugen juga berasal dari ajaran Zen Buddhisme.

Seperti yang kita ketahui, Jepang adalah negara maju. Hal itu membuat masyarakat Jepang semakin modern. Di samping itu, masyarakat Jepang tetap menjunjung tinggi dan melestarikan budayanya sendiri. Kondisi masyarakat Jepang yang semakin modern ditandai dengan masuknya berbagai kebudayaan dari luar Jepang dan diadopsi oleh masyarakat Jepang. Konsep bigaku ini perlahan-lahan mulai mengalami pergeseran. Walaupun demikian, konsep bigaku masih dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat Jepang. Salah satu contoh pergeseran konsep bigaku ini ialah pada bidang  fashion yakni kimono. Walaupun kimono masih dianggap sebagai simbol estetika tradisional Jepang dan rasa estetika pada kimono belum sepenuhnya hilang, namun kini kimono tidak lagi digunakan dalam hal kecantikan, namun lebih untuk menunjukkan simbol formalitas, status dan kebangsaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun