Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Covid-19 Endgame: Benarkah Varian Omicron adalah Vaksin Covid Alami?

11 Februari 2022   10:24 Diperbarui: 13 Februari 2022   13:10 3098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik angka kematian yang disebabkan oleh varian Omicron di Inggris (Worldometer)

Jelas, sampelnya berasal dari Afrika Selatan, tetapi studi tersebut juga mengatakan bahwa jika sampai harus dirawat di rumah sakit, risiko tertular penyakit parah setelah dirawat di rumah sakit, tidak jauh berbeda dengan varian lain.

Untungnya, selain perkiraan dari penelitian, para ilmuan juga punya beberapa data kehidupan nyata yang praktis. Mereka menggunakannya untuk menganalisis apa yang sebenarnya terjadi ketika gelombang keempat menghantam Afrika Selatan.

Saya menyebutnya Gelombang Keempat karena gelombang varian Omicron yang sekarang terjadi di Afrika Selatan sebenarnya merupakan gelombang keempat di negara tersebut.

Grafik harian kasus varian Omicron di Afrika Selatan (Worldometer)
Grafik harian kasus varian Omicron di Afrika Selatan (Worldometer)

Dalam grafik bisa dilihat, telah terjadi empat gelombang selama 2 tahun terakhir di Afrika Selatan. Gelombang keempat telah mencapai puncaknya. Tapi sekaligus merupakan gelombang dengan interval waktu tersempit.

Artinya, gelombang ke empat Covid-19 di Afsel berlangsung untuk durasi waktu paling singkat. Saat ini, kasus di Afrika Selatan sudah mulai surut dan hampir mereda di Afrika Selatan.

Tetapi menarik untuk melihat tingkat kematian di Afrika Selatan selama empat gelombang ini.

Kita dapat melihatnya di grafik ini.

Grafik angka kematian oleh varian Omicron di Afrika Selatan (Worldometer)
Grafik angka kematian oleh varian Omicron di Afrika Selatan (Worldometer)

Jumlah kematian selama periode waktu yang sama pada gelombang keempat punya puncak terendah.

Kedua grafik dari Afsel menunjukkan jumlah kasus terbanyak di gelombang keempat, tetapi jumlah kematian terendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun