Mohon tunggu...
Dea Amanda Putri
Dea Amanda Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Dea Amanda Putri

Dea Amanda Putri XII MIPA 1

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Choice

24 Februari 2021   09:41 Diperbarui: 24 Februari 2021   09:58 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


     "Kamu kenapa? Sedang tidak sehat ya?" Tanya Natha yang sontak menyadarkan Valerie dari lamunannya, "eh engga kok, cuman lagi mikirin aja nanti soal ujian susah gak ya hehe." Ingin rasanya Valerie jujur kepada Natha tentang semuanya, tapi Valerie rasa waktunya belum cukup pas untuk membicarakan hal seperti ini.


     Saat ini Valerie sedang di perjalanan menuju pulang, pulang ke rumah barunya. Sebenarnya, bukan rumah mereka tetapl rumah peninggalan kakek dan neneknya, sudah 3 hari mereka pindah kesana.


     "Assalamualaikum Bu, Riri pulang." Salam Riri di balas dengan senyuman manis sang Ibu rasanya lega melihat Ibunya baik-baik saja. "Waalaikumsalam sayang, bagaimana tadi ujiannya?"


     Valerie menampilkan senyum lebarnya dan mendekat ke arah sang Ibu, "lancar bu, Ibu bagaimana tadi?"


     "Lancar, alhamdulillah. Ibu lega, rasanya semua beban Ibu hilang."


IV. THE END


     Kehidupan Valerie berjalan dengan sangat baik, baik kehidupan sekolah dan kehidupan keluarganya. Ibunya membuktikan dengan baik bahwa dia bisa melewati semuanya. Begitu juga dengan Valerie tak terasa ia akan menjadi seorang mahasiswi sebentar lagi, dia berhasil membuat bangga sang Ibu dengan lolosnya dia masuk ke sebuah universitas. Hidup mereka menjadi jauh lebih baik meskipun kadang kesusahan datang, tetapi mereka saling menguatkan satu sama lain hingga mereka bisa melewati semua ini.


     Mengenai kehidupan sang Ayah, Valerie tidak tahu menahu tentang itu. Bukan, bukan berarti dia memutus hubungan dengan sang Ayah, bahkan Ayahnya lah yang bersikap seolah dia melupakan Valerie. Oleh sebab itu, rasanya Valerie capek jika terus menghubungi Ayahnya sedangkan sang Ayah tidak menganggapnya.


     Dengan semua kejadian ini, Valerie bertekad untuk membuktikan bahwa dia bisa, dia bisa menjadi sukses bahkan tanpa sang Ayah. Valerie ingin membuat Ayahnya menyesal, Valerie ingin membuktikan bahwa dia dan Ibunya bisa.


     Seperti saat ini, Ibunya bisa membuka usaha Toko Kue hasil jerih payahnya sendiri. Selama ini, Ibu Valerie sering menerima pesanan kue sampai akhirnya ia dapat membuka sebuah toko. "Ibu selamat ya, Valerie bangga punya Ibu," ucap Valerie sambil memeluk erat sang Ibu.


     "Ini juga semua berkat kamu Riri, kamu selalu membantu Ibu dan kamu juga yang membuat Ibu bertahan sejauh ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun