Mohon tunggu...
davi kurniawan
davi kurniawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Tokoh-tokoh Pendidikan di Indonesia dan Luar Negeri

23 November 2010   11:26 Diperbarui: 4 April 2017   17:53 3142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Herbart menginginkan
pembentukan manusia susila yang bermoral tinggi. Tujuan pendidikannya ialah
membentuk watak susila, melalui pengembangan minat yang seluas-luasnya. Minat
anak terhadap segala sesuatu dikembangkan lewat pengajaran. Dia berkeyakinan
bila anak-anak berminat terhadap sesuatu, makaia akan mempelajarinya sehingga
menjadi pengetahuan. Pengetahuan itu kemudian dapat menimbulkan rasa atau
simpati yang akhirnya membuat anak itu mau melakukannya. Herbart menyatakan
kita mau melakukan sesuatu tentang apa yang kita ketahui, tetapi kita tidak mau
melakukan hal itu manakala kita tidak tahu tentang hal itu. Inilah cara
membentuk watak anak agar susila.

Dasar teori pendidikan Herbart
adalah Psikologi Asosiasi. Pengajaran yang baik akan memberikan tanggapan
sejelas-jelasnya kepada anak-anak. Tanggapan yang jelas akan bisa membuat
hubungan antar tanggapan yang erat. Asosiasi yang baru akan membentuk
pengetahuan yang baru pula. Karena itu Psikologi Asosiasi Herbart sering pula
disebut Psikologi Tanggapan.

Ada 5 langkah dalam proses belajar mengajar :

a.       Persiapan, anak-anak dipersiapkan untuk
menerima pelajaran. Minat mereka digerakkan untuk menerima bahan baru dengan cara
menghubungkannya dengan bahan lama yang telah dipelajari.

b.      Presentasi, dimulai secara konkret agar
anak-anak mendapat tanggapan-tanggapan yang jelas, terang, dan kuat.

c.       Asosiasi, dilakukan dengan cara
mengintegrasikan pengetahuan baru dengan yang lama.

d.        Generalisasi,
hubungan pengetahuan baru dengan yang lama benar-benar agar membentuk sesuatu
yang baru puladalam benak anak-anak. Dengan demikian setiap kali diberi materi
yang baru akan selalu membentuk pengetahuan-pengetahuan baru pada diri
anak-anak.

e.       Aplikasi, pembentukan
pengetahuan-pengetahuan baru itu perlu diuji atau ditest, untuk mengetahui
apakah anak-anak sudah mampu mengaplikasikan pengetahuan itu atau belum.

4. Friedrich Wilhelm August Frobel

Pada tahun 1813 Frobel terjun
dalam dunia kemiliteran, turut berperang sebagai sukarelawan di Lotzow, melawan
Napoleon. Sesudah perang Frobel menjadi inspektur Museum Mineralogi. Jabatan
itu diletakkannya ketika ia menerima tugas baru, yaitu berkewajiban mengasuh
kelima orang kemenakannya.

Pada tahun 1817 ia mendirikan
rumah pendidikan di Kelihau dibantu Langenthal dan Middendorf. Dua puluh tahun
kemudian ia mendirikan Kinder Garten (nama
ini diberikan baru pada tahun 1840), yang bertujuan mendidik anak-anak sebelum
sekolah, melatih anak-anak kecil untuk hidup bersama, meringankan tugas kaum
ibu, dan memberikan pembentukan teoritik dan praktis kepadacalon ibu (gadis ±16
tahun). Usaha ini terpaksa dihentikan karena ia dituduh memberontak negara.
Pada hal yang memberontak adalah Karel Frobel, pemimpin sosialis, kemenakan
F.W.A.Frobel. jadi pemerintahan Jerman bertindak kurang cermat. Bagaimanapun
juga Kinder Garten harus ditutup
sebab dilarang oleh pemerintah pada tahun 1852, tokoh pendidikan terkenal ini
meninggal dunia karena sedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun