Mohon tunggu...
davi kurniawan
davi kurniawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Tokoh-tokoh Pendidikan di Indonesia dan Luar Negeri

23 November 2010   11:26 Diperbarui: 4 April 2017   17:53 3142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

f.       Pengetahuan diperoleh dengan metode
induktif

g.      Semua anak harus mendapatkan kesempatan
yang sama untuk belajar.


  1. John Locke


John Locke adalah seorang
tokoh filsafat dan pendidik pada masa Rasionalisme yang terkenal dengan
teorinya Tabula rasa. Ia dilahirkan
di Wrington dekat Bristol dari seorang Puretein, ahli hukum. Ia mendapat
pelajaran secara perseorangan, kemudian belajar di Westminster school,
meneruskan sekolah Kristen dan Gereja, lalu masuk ke Oxford University dan
kemudian menjadi sekretaris kedutaan di Brandenburg.

Keyakinannya adalah akal
merupakan sumber pengetahuan, atau pengetahuan adalah sebagai hasil pengolahan
akal. Paham ini muncul karena masyarakat dengan akalnya dapat menumbangkan
kekuasaan raja Prancis yang absolut.

Menurutnya, mendidik adalah menulisi kertas putih
itu. Manusia tidak mewarisi pengetahuan, tetapi membentuk pengetahuannya
sendiri. Aufklarung adalah keadaan jiwa manusia setelah diterangi oleh intelek,
dari mengalami kegelapan dalam tindasan raja/pemerintah dan dogma-dogma agama
menjadi bebas mencari cara hidup sendiri Teori yang membebaskan jiwa manusia
ini, bisa mengarah ke hal-hal yang negatif seperti intelektualisme,
individualisme, dan materialistis.

Proses belajar menurut John Locke ada 3 langkah,
yaitu :

a.       Mengamati hal-hal yang ada diluar diri
manusia

b.      Mengingat apa yang telah diamati dan
dihafalkan

c.       Berpikir, yaitu mengolah bahan-bahan yang
telah diperoleh tadi, ditimbang-timbang untuk diri sendiri.

Dengan materi pelajaran terutama bahasa Latin dan
ilmu pasti untuk melatih pikiran.


  1. Johann Fredrich Herbart

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun