Mohon tunggu...
david julianto
david julianto Mohon Tunggu... Sejarawan - Penulis/Jurnalis Amatir

Proud to be Indonesians, 1998. Sports, Reading, Traveling, i could speak english, but not fluent like english letters students or a 4 years old kid who lived at Birmingham City. Fresh Graduate Student of History Sciences.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jepang: Pasca Perang Dunia I dan Keinginannya ke Hindia Belanda

13 Maret 2021   10:49 Diperbarui: 15 Maret 2021   13:09 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soekarno dan Masyarakat membawa bendera Jepang, Sampul majalah propaganda Jepang di Indonesia, Djawa Baroe (sumber: nationalgeogprahic.grid.id)

[8] Nino Oktorino. Runtuhnya Hindia Belanda. Jakarta, PT Elex Media Komputindo, 2013, Hlm 36.

[9] M. C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, Jakarta, PT Serambi Ilmu Semesta, 2007, Hlm 406

[10] Untuk wilayah Tarakan, Kalimantan, sumber minyak dieksploitasi oleh Angkatan Laut. Sedangkan untuk wilayah Palembang, Sumatera, minyak dieksploitasi oleh Angkatan Darat. Pembagian wilayah ini didasarkan pada Persetujuan Pusat Pimpinan Angkatan Darat Jepang dan Angkatan Laut Jepang (Rikukaigun Chuo Kyotei), ditentukanlah wilayah “Hindia-Belanda” sebagai berikut: Angkatan Darat Jepang memerintah Jawa dan Sumatera sedangkan daerah lainnya berada di bawah kekuasaan Angkatan Laut Jepang. Ken’Ichi Goto, Op. cit., hlm. 107.

[11] Pada tahun 1941, Angkatan darat Jepang melakukan riset untuk memberdayakan orang-orang Jepang yang ada di Hindia-Belanda, untuk kepentingan ekspansi. Berdasarkan data yang terkumpul, terdapat 51 asosiasi yang didirikan oleh orang Jepang di Hindia-Belanda. Dari 51 asosiasi yang ada, 26 berasal dari wilayah Jawa, 13 dari wilayah Sumatera, 8 dari wilayah Kalimantan, 2 dari wilayah Sulawesi, dan 4 dari wilayah kepulauan timur. Ibid., Hlm 244-245.

[12] Ahmad Subardjo Djojoadisuryo, Kesadaran Nasional Sebuah Otobiografi, Jakart, Penerbit PT Gunung Agung, 1978, Hlm 204-205.

[13] Sebenarnnya masih ada beberapa penyebab Jepang hadir di Hindia Belanda, Seperti terjadinya Embargo minyak dari Amerika dan Inggris, tidak bisa kembali menginvasi wilayah Barat karna sudah dikuasai bangsa Eropa, serta permasalahan pembatasan Angkatan laut yang menurut Jepang tindakan tersebut sangatlah tidak adil antar masing – masing negara.

Referensi

Buku

Ahmad Subardjo Djojoadisuryo, Kesadaran Nasional Sebuah Otobiografi, Jakarta, Penerbit PT Gunung Agung, 1978.

Direktorat Sejarah, Hubungan Indoensia dan Jepang Dalam Lintasan Sejarah, Kemdikbud, Jakarta, 2018.

Direktorat Sejarah, Bibliografi Beranotasi Sumber Sejarah Masa Pendudukan Jepang Di Indonesia, Kemdikbud, Jakarta, 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun