Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ikan Hidup akan Selalu Melawan Arus  

27 November 2015   21:18 Diperbarui: 28 November 2015   21:23 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah 1 tahun bekerja saya ingin memulai usaha sendiri, kebetulan saya belajar sedikit tentang kerja projek pengaspalan, kebetulan Om saya kerja diperusahaan aspal teknologi tinggi, High Bonding Aspal yaitu pelapisan aspal yang tipis tetapi kuat menempel, dan proyek pertama saya mengaspal jalan pompa bensin di Sukabumi, projek pertama yang saya kerjakan siang malam selama 7 hari, membuat saya tumbang sakit hepatitis, saya sadar diri kalau saya lanjutkan maka engga akan baik bagi kesehatan saya, ngapain cari uang ,yang akhirnya dinikmati sama Rumah Sakit.

Wirausaha sekaligus menjadi Inovator

Tepatnya 19 tahun yang lalu, saya banting setir untuk membuat pupuk cair organic, ide ini dari Om saya di Australia, yang memberi pandangan bahwa bila berhasil membuat Pupuk Cair Organik, maka masa depan nya baik, karena Indonesia adalah Negara Agraris, jadi pasarnya sudah terbuka lebar, saya minta ide bagaimana cara buatnya, Om katakana kamu itu kreatif, pasti bisa bikin, ini menjadi tantangan buat saya, lalu saya memberanikan diri menjual rumah saya di Bogor sebagai modal awal menjadi calon wirausahawan,

ternyata bekerja dan menjadi wiraswasta itu berbeda sekali, engga semudah yang dibayangkan, bila bekerja tinggal tunggu akhir bulan, gaji sudah ditangan, kalau jadi wirausaha akhir bulan berpikir bagaimana menyiapkan gajian staff, sehingga saya harus hati-hati dalam memulai nya, uang penjualan rumah saya pakai untuk kontrak rumah selama 3 tahun,

target saya dalam 3 tahun harus berhasil membuat pupuk cair organiknya, celakanya saat pertama saya coba pupuk buatan saya, semua tanaman mati, karena menghitung dosis itu sangat sulit, sementara saya engga paham soal tanaman, justru karena gagal itu membuat motivasi saya tambah kuat, dan ditahun 2007 saya berhasil membuat konsep tanam jagung populasi rapat dengan produksi tinggi, bayangkan bila saya saat itu menyerah, maka orang akan mengingatnya sebagai manusia gagal.

Lompatan penemuan pertama

Setelah hampir 3 tahun, saya belum berhasil membuat pupuk cair organic, malah saya diminta menangani limbah bermasalah salah satu pabrik pengolahan kelapa sawit di kabupaten Labuhan Batu Sumatera Utara, pemilihan saya dikarenakan saya dianggap kreatif saat bekerja lepas diperusahaan bio katalis dalam mengolah limbah dibeberapa gedung bertingkat di Jakarta ( saat saya belajar tentang ilmu dunia bakteri pengurai ),

saya tidak dibekali pengetahuan tentang limbah kelapa sawit tapi saya dianggap kreatif dan bisa menyelesaikan masalah di sana, saya sih percaya diri saja, dalam hitungan minggu saya berhasil menekan bau, dan setelah dua bulan saya berhasil membuat pupuk cair organic dari limbah kelapa sawit, dibuktikan dengan hasil test laboratorium dari air buangan limbahnya, setelah itu saya menjadi mantap untuk bisa memproduksi sendiri pupuk cair organic impian saya.

Dan saya tekuni sampai berkembang membuat aplikasi pada perikanan, peternakan dan terakhir membuat produk Jamu Tetes untuk manusia, semua proses membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun sampai dikatakan berhasil membuat produk bermanfaat, sampai saat ini saya sudah berhasil membuat terobosan baru di bidang peternakan , dengan konsep peternakan tanpa limbah menghasilkan produk sehat bebas kolesterol, tinggi protein dan kaya akan Rasa, dan saat ini masih mencoba membuat daging herbal, yaitu daging sehat bermanfaat obat, saya sedang mengembangkan di Bali dan di Malaysia, satu terobosan teknologi baru yang tinggal menunggu hari saja untuk siap diluncurkan…..

Dari pengalaman ini saya bisa simpulkan, bahwa keterbatasan bukan jadi alasan untuk bisa berhasil, dengan keterbatasan pengetahuan, keterbatasan modal, keterbatasan akses, saya sudah buktikan bahwa tidak ada tembok penghalang, yang bisa menghalangi saya untuk sukses, saat kita berani menempuh resiko besar, saat kita berani berusaha pantang menyerah, pengalaman bekerja sebagai tenaga administrasi proyek kontruksi,

lalu sebagai administrasi dan operasional perusahaan truk, bersambung ke usaha distribusi Gas Elpiji, lalu gagal di kontraktor aspal, berlanjut ke Inovator sampai hari ini, bila dicermati bahwa semua pekerjaan saya kerjakan tidak dalam satu keahlian, saya bekerja dengan berganti profesi yang tidak ada hubungannya, ini yang saya katakan bekerja melawan kebiasaan, buat saya hidup itu tantangan yang harus dihadapi, “ikan hidup selalu melawan arus” hanya ikan sakit dan ikan mati yang hanyut terbawa arus air, Itulah hidup yang penuh tantangan yang saya jalani sampai hari ini….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun