Mohon tunggu...
Daun Ilalang
Daun Ilalang Mohon Tunggu... -

Life is like a rainbow. You need both the sun and the rain to make its colors appear. ~ ♫ ❤

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kerajaan Ular dan Para Pecundang

16 Oktober 2015   21:54 Diperbarui: 25 Oktober 2015   12:08 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hantu Jeruji mengambil sebuah sikat gigi dari laci. Sikat gigi itu suatu saat dulu, sempat dia selundupkan tanpa terlihat penjaga. Setiap hari, diasahnya gagang sikat gigi tersebut agar tepinya menjadi tajam.

Lebih baik bunuh diri saja kalau begini, pikir hantu jeruji. Didekatkannya gagang sikat gigi ke lengan, dimana urat nadi berada. Dimana seharusnya urat nadi berada. Tapi.. urat nadi itu tak diketemukannya. Dia tak lagi memiliki urat nadi. Dia kan.. hantu. Tak ada lagi darah mengalir di tubuhnya.

Hantu Jeruji tersengat.

Merasa lucu dan nyeri sekaligus. Mau gila rasanya. Bahkan hendak bunuh diri sajapun dia tak bisa.

Hantu jeruji mulai tertawa. Lalu menangis. Tertawa lagi. Menangis lagi. Makin lama makin keras.

Dari kejauhan, suara tawa bercampur tangis Hantu Jeruji itu terdengar seperti lolongan serigala yang putus asa di tengah hutan belantara yang penuh dengan dedemit dan genderuwo...

 

Kisah sebelumnya ada disini: Drama Kebohongan

Kisah selanjutnya di: Narcissus dan Sang Narapidana Tampan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun